Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo, memiliki solusi konkret dalam mengatasi permasalahan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Solusi itu dibeberkan Ganjar dalam debat calon presiden di Jakarta Convention Center, Minggu (4/2/2024).
Menurut Ganjar, negara harus hadir dalam perlindungan PMI dengan segala perangkat yang ada, mulai dari duta besar, BP2MI, Kementerian Ketenagakerjaan hingga pemerintah.
Eks gubernur Jawa Tengah itu menceritakan pengalamannya berkomunikasi dengan PMI di Hongkong. Mereka bertanya apabila ada masalah, apa yang harus dilakukan?
"Inilah panic button, ini nomor telepon, kalau ada masalah, telepon ke situ. Kalau tidak, maka kita akan tarik di pemerintah tertinggi," kata Ganjar.
Menurut dia, permasalahan PMI harus dituntaskan dari sisi legalitas ketika mereka mulai berangkat. Kemampuan dan kontra kerjanya pun harus jelas.
"Pada kementerian yang ada, kontrol mesti dilakukan, harus ada tempat melapor, dubes yang aktif, sehingga kita bisa melindungi seluruh warga Indonesia," ujar Ganjar.
Dia lantas menceritakan pengalamannya membebaskan beberapa WNI yang bermasalah di Arab Saudi, Sudan, hingga Kamboja. Semua terindikasi menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Maka tindakan tegas adalah dari pemimpin tertinggi. Saya jadi gubernur maka yang saya telepon menlu, dubes dan bagaimana kita bereaksi untuk komitmen tersebut. Ini tidak sulit. Kalau metode benar, maka persoalan bisa cepat diatasi," kata Ganjar.