Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

DIBONGKAR NETIZEN...!! Diduga Ada Manipulasi Cukai Rokok yang Merugikan Negara sampai Miliaran Rupiah, Siapa Dalangnya?




 Pemerintah disebut mengalami kerugian hingga miliaran rupiah akibat adanya manipulasi cukai rokok.

Muncul dugaan-dugaan manipulasi cukai rokok di Indonesia yang disebut cukup merugikan negara dengan jumlah besar.

Hal itu viral dari akun Twitter @PartaiSocmed yang menulis utas terkait 'manipulasi cukai rokok'. 

Manipulasi cukai rokok ini disebut merugikan negara hingga miliaran rupiah.

"DUGAAN MANIPULASI CUKAI ROKOK DAN PERAN OKNUM BEA CUKAI," tulis akun Twitter @PartaiSocmed.



 "Dengan selisih pembayaran cukai rokok yg sedemikian besar wajar jika pengusaha rokok jadi kaya raya, beli mobil sport seperti beli kacang goreng. Bahkan Inul pun menjulukinya Sultan," lanjutnya menunjukkan foto Inul Daratista dengan sosok yang disebut-sebut.

Hal itu bisa terjadi karena adanya dugaan manipulasi izin rokok SKM (Sigaret Kretek Mesin) menjadi SKT (Sigaret Kretek Tangan).

Seolah hanya mengganti huruf 'M' menjadi 'T' pada saja, namun di balik itu ada miliaran rupiah yang tidak masuk ke negara.

Untuk diketahui bahwa SKM diberikan untuk jenis sigaret yang proses seluruh atau sebagian produksinya menggunakan mesin.

Sedangkan, jika untuk SKT proses produksinya sepenuhnya tanpa menggunakan mesin alias dilakukan secara manual.

Dilansir dari Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 191/PMK.010/2022, tarif cukai per batang atau gram untuk SKM Golongan 1 ialah 1.101 dan SKM Golongan II ialah 669

Sedangkan tarif cukai per batang atau gram untuk jenis SKT atau SPT golongan 1 ialah 361-461; golongan II ialah 214, dan golongan III sebesar 118.

Artinya, perbedaan harga cukai untuk SKM terbilang lebih tinggi bahkan dua kali lipat dari harga cukai SKT.

Adanya disparitas harga itu diduga dimanfaatkan oleh oknum untuk manipulasi cukai rokok.

"Permainan mereka disini menggunakan pita SKT (kretek tangan). 12 x 120 per batang = 1.440. 1.440 x 800 = 1.152.000. 1.152.000 x 200 = 230.000.000. dari satu kali kirim, negara harusnya mendapatkan 1.9M, disini hanya dapat 230Jt," tulis akun twitter @PartaiSocmed.

Unggahan itu tentu cukup mengejutkan, netizen pun menanggapi postingan tersebut dengan berbagai komentar.

"Kalo kurang bayar masih bisa ditagih. Kalo sengaja curang bisa kena sanksi. Berkali kali lipat bang sanksinya. Bisa jd kere orangnya," tulis akun Twitter @berne******.

"Kaya gini dibilang Sultan?" tulis netizen lainnya. (*)


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved