Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti pernyataan dari ekonom senior Rizal Ramli. Rizal Ramli menganggap bahwa Ganjar Pranowo adalah boneka baru oligarki hanya bisa jingkrak-jingkrakan saja sementara warga Jawa Tengah semakin miskin.
Hal itu ditanggapi Refly Harun melalui tayangan di channel YouTube pribadi miliknya. Dalam tayangan itu, Refly Harun menyinggung soal pencitraan yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo.
Refly Harun menyebut bahwa bukan soal pencitraan, tapi justru sosok Ganjar Pranowo yang bisa bikin bahaya demokrasi Indonesia.
"Nah tapi sebenarnya bukan soal pencitraannya saja yang paling membuat Ganjar kemudian dalam tanda kutip dianggap berbahaya bagi masa depan demokrasi Indonesia, karena dia akan menjadi pewaris pemerintahan saat ini, yang saya katakan bahwa pemerintahan saat ini gagal di 4 aspek," ujar Refly Harun melalui tayangan di channel YouTube pribadi miliknya, Kamis (24/11).
Soal 4 aspek yang dinilai membuat gagal pemerintahan saat ini, Refly Harun membeberkan hal itu yang bahkan bisa kecenderungan membuat Indonesia jadi negara otoriter.
"Aspek demokrasi, aspek konstitusi kemudian aspek hak asasi dan aspek pemberantasan korupsi. Jadi demokrasi itu tidak ditumbuhkembangkan malah ada kecenderungan regresif bahkan kita menjadi negara yang otoriter kembali. Kemudian konstitusi tidak dihormati, tidak dijunjung tinggi," tutur Refly Harun.
Kemudian, Refly Harun pun menyebutkan soal 4 aspek itu yang ternyata sudah terbukti dari beberapa kasus yang terjadi saat ini.
"Terbukti misalnya penerapan penerapan pasal-pasal yang menurut saya betul-betul mengangkangi konstitusi seperti presidensial threshold kemudian juga hak asasi tidak dilindungi. Ada kasus kanjuruhan, 6 laskar FPI dan lain sebagainya. Termasuk kasus Sambo dan lain sebagainya atau korbannya Yoshua," pungkas Refly Harun.