Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sorotan Tajam Rocky Gerung Terkait Feodalisme di Kampus

 

Feodalisme sebuah istilah yang mungkin jarang terdengar di kalangan mahasiswa.

Kini Feodalisme menjadi sorotan tajam dari pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky Gerung mempertanyakan keberadaan feodalisme di lingkungan kampus dengan menyoroti kebijakan Rektor yang terlibat dalam praktik ini.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), feodalisme adalah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan.

Menurut Rocky Gerung sejumlah Rektor justru terlibat dalam membuka ruang bagi pembicaraan yang kritis, seperti dirinya sendiri.

Namun, di sisi lain, ada juga Rektor yang cenderung menghambat atau melarangnya mungkin karena alasan afiliasi atau kepentingan pribadi.

Dikutip dari youtube orang filsafat, Rocky Gerung mengatakan "Justru saya dari awal itu dorong supaya semua proposal politik dari capres itu diulas dan difilter di tempat di mana pikiran itu mendahului aktivitas dangdut."

"Harusnya pikiran politik itu apalagi akan menyangkut masa depan bangsa itu diulas habis-habisan di mana tempatnya ya di tempat di ada metodologi yaitu kampus," tambahnya.

Rocky Gerung menyoroti peran kampus dalam mengulas dan memfilter proposal politik, terutama setelah keputusan Mahkamah Konstitusi yang memperbolehkan kampanye politik di lingkungan pendidikan.

Menurutnya, kampus harus menjadi tempat yang ideal untuk mengajukan ide-ide politik, bukan di atas panggung dangdut atau tempat hiburan sejenisnya.

"Enggak mungkin kita berdebat soal isu itu atau ide tentang masa depan kalau itu dilakukan di atas panggung dangdut dia mesti ada di atas panggung akademis," ucapnya.
Namun, ada kekhawatiran yang diutarakan terkait polarisasi di kalangan siswa, terutama karena campur tangan politik.

Rocky Gerung menegaskan pentingnya mengajarkan politik kepada siswa secara berpihak pada keadilan, hak, dan kebebasan.

Dia menyarankan agar debat capres diadakan di kampus sebagai wadah untuk membandingkan ide dan meningkatkan intelektualitas.

Rocky Gerung menjelaskan "Seringkiali capres itu kelihatan balihonya doang sebetulnya baliho segede-gede itu di belakangnya otak yang kecil."

Sebagai seorang akademisi, Rocky Gerung juga mempertanyakan peran kampus dalam politik dan pemilu.

Dia mencatat banyaknya kasus pemecatan dosen kritis atau pembatalan seminar politik, yang menunjukkan adanya pembatasan kebebasan berpendapat.

Rocky Gerung mengingatkan bahwa dulu diskusi politik di kampus relatif bebas.

Namun, saat ini, ada upaya untuk menghalangi pembicaraan politik dengan cara yang berbeda, tidak seperti masa lalu di mana polisi mungkin masuk dan membubarkan diskusi dengan undang-undang subversi.***

Sumber Berita / Artikel Asli : bisnisbandung

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved