Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

MUI: Pendeta Gilbert Langgar Etika dengan Sindir Salat dan Zakat!

 


Kontroversi baru muncul di tengah-tengah masyarakat beragama di Indonesia, menyusul pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong yang membandingkan cara mengamalkan umat Islam dengan umat Kristiani. 

Prof Utang Ranuwijaya, Ketua Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, menilai pernyataan tersebut sebagai contoh buruk dari seorang tokoh agama.

“Pernyataan Gilbert adalah perbuatan yang tidak bertanggung jawab, tidak beretika, contoh buruk dari seorang tokoh agama lain, yang mencampuri urusan agama Islam, apalagi dengan nada mengajarkan ajaran Islam,” kata Prof Utang, Minggu (14/4/2024).

Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut telah melanggar prinsip dasar keberagamaan yang menjamin keharmonisan dan toleransi antar umat.

Lebih lanjut, Prof. Utang menggambarkan tindakan Pendeta Gilbert sebagai pemahaman terhadap ajaran Islam yang sangat mendasar, terutama menyangkut soal rukun Islam yaitu ibadah shalat dan zakat. 

Menurutnya, tindakan tersebut bisa dianggap sebagai pelanggaran hukum di bawah pasal penodaan agama yang termuat dalam KUHP pasal 156a, Undang-Undang PNPS Nomor 1 Tahun 1965 dan UU ITE.

“Yang dilakukan oleh Pendeta Gilbert sudah lompat pagar ke rumah orang. Dia mencampuri urusan agama orang lain, yakni urusan internal umat Islam, apalagi dengan nada ajaran Islam,” jelas Prof. Utang.

Prof. Utang juga menekankan bahwa kejadian ini dapat mengganggu keharmonisan hubungan antar umat beragama yang sangat sensitif, berpotensi menimbulkan timbulnya dan instabilitas dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. 

“Sejatinya, antar umat beragama terjalin kehidupan bermasyarakat secara harmonis, saling menghormati ajaran akidah dan ibadah agama masing-masing, toleran, dan tidak boleh saling mencampuri urusan agama masing-masing, apalagi menistakannya,” ucap Utang.

Menanggapi kejadian ini, Prof. Utang mengajak para tokoh agama untuk menjadi teladan yang baik bagi umat dan pengikutnya, memulai kehidupan umat beragama yang harmonis, yang dimulai dari rasa saling menghormati dan memahami.

Komentar-komentar ini muncul sebagai reaksi terhadap video yang beredar di media sosial, di mana Pendeta Gilbert dalam khotbahnya membandingkan pembayaran zakat dan kompleksitas ibadah salat umat Islam dengan praktik keagamaan umat Kristiani, yang disambut dengan gelak tawa oleh jemaahnya. 

Dengan mempertontonkan beberapa gerakan salat, Pendeta Gilbert mencoba menunjukkan perbedaan tersebut secara dramatis, yang telah menimbulkan reaksi luas di kalangan masyarakat.

Sumber Berita / Artikel Asli : inilah

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved