Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jokowi Gagal Bujuk Nasdem Tinggalkan Anies ? Surya Paloh : Kami Ingin Demokrasi Tetap Terjaga

 

Pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh beberapa waktu lalu disinyalir sebagai langkah Sang Presiden membujuk Partai Nasdem meninggalkan Anies Baswedan.

Sejumlah pihak menilai Jokowi ingin memastikan kekuatan koalisi Prabowo-Gibran semakin besar dengan mengajak Nasdem bergabung.

Meski Presiden Jokowi menampik hal tersebut, belakangan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem menegaskan partainya tetap konsisten berada di jalur perubahan bersama Anies-Muhaimin.

Hal itu disampaikan Surya Paloh saat bertemu bersama capres dan cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta elite parpol Koalisi Perubahan, di Wisma Nusantara, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).

Surya Paloh menyebut Koalisi Perubahan yang terdiri dari Nasdem, PKS dan PKB punya kesamaan tekad ingin menjaga iklim politik demokrasi di Indonesia tetap berlangsung sebagaimana mestinya.

“Insyaallah barangkali itulah kita harapkan bersama-sama,” kata Paloh dilansir dari Tribunnews.


Jika ada kondisi dinamis dalam proses perjalanan politik hari ini, Paloh memastikan bakal mendengar masukan dari Koalisi Perubahan, termasuk capres 01 Anies Baswedan.

“Artinya begini lah kami, mungkin diantara kita semuanya mempunyai satu kesamaan, satu tekad, satu bahasa, kami ingin memberikan yang terbaik untuk perjalanan proses kehidupan kebangsaan kita dengan demokrasi yang tetap terjaga sebagaimana mestinya,” ungkap dia.

Sebagaimana diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Surya Paloh di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Minggu (18/2/2024) malam.

Jokowi menyatakan bahwa pertemuan tersebut hanya pertemuan politik biasa. Ia juga menyebut ingin menjadi jembatan bagi semua pihak terkait urusan politik.

Namun soal keputusan akhir, Jokowi menyerahkan seluruhnya kepada partai politik itu sendiri.

“Jembatan untuk semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Urusan politik itu urusan partai," ujar Jokowi.

PKB Konsisten

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB menegaskan tetap berada di 'Jalan Perubahan' bersama Anies Baswedan.

Pernyataan Cak Imin ini mengisyaratkan PKB akan menjadi partai oposisi, sekaligus merespon langkah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang menemui Presiden Jokowi pada, Minggu (18/2/2024) malam.

Sebelumnya, Surya Paloh bertemu dengan Jokowi dan mengisyaratkan jika Nasdem akan masuk dalam koalisi Prabowo-Gibran.

Meski pengumuman pemenangan Pilpres 2024 belum disampaikan KPU RI, namun sejumlah lembaga survei sesuai Quick Count yang digelar menyebut Prabowo-Gibran menang satu putaran.

Dinamika partai pengusung 2 kandidat lainnya Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud pun mulai disebut bermanuver, salah satunya yakni Nasdem yang merupakan pengusung Capres nomor urut 1.

Sementara itu PKB juga disebut-sebut bakal menyeberang perahu meninggalkan Anies Baswedan.

Tetapi belakangan Cak Imin memastikan dirinya masih ada di barisan perubahan.

Ketua Umum PKB itu menampik anggapan yang menyatakan pihaknya bakal bergabung ke gerbong calon presiden dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Saya terus di jalan perubahan,” sebut Muhaimin di Gedung Yusuf Building Lawfirm, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Meski begitu, Cak Imin tak menjawab secara pasti ketika ditanya apakah posisi itu akan terus dipertahankan sampai penghitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) berakhir.

Malahan, calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan meminta awak media tak buru-buru menanyakan posisi politik PKB dan Muhaimin ke depan. Ia meminta agar publik menunggu semua proses Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 selesai.

“Ini KPU belum memutuskan siapa pemenang,” ucap dia.

Di sisi lain, Anies mengklaim posisi tiga partai politik (parpol) di Koalisi Perubahan sampai saat ini tetap solid. Ia menganggap tak ada yang berubah meskipun Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Minggu (18/2/2024).

“Enggak ada yang berubah (Nasdem, PKS, PKB tetap di jalur perubahan),” imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menganggap PKB sulit menjadi oposisi.

Sebab, menurutnya selama ini PKB selalu menjadi partai politik (parpol) yang berada di dalam kekuasaan atau pemenang pilpres.

“Karena memang mazhab politik PKB itu enggak pernah jadi oposisi. Ya mirip-mirip Golkar The Ruling Party (partai penguasa), jadi siapapun yang menang jadi presiden, kecenderungan besar berkoalisi,” sebut Adi, Sabtu (17/2/2024).

Oleh karena itu, ia memprediksi PKB pada akhirnya akan merapat ke Prabowo-Gibran yang saat ini unggul berdasarkan hitung cepat atau quick count berbagai lembaga.

Bantahan Nasdem

Partai Nasdem membantah pertemuan dengan Presiden adalah inisatif atau keinginan dari sang Ketua Umum Surya Paloh.

Lantas, apakah Nasdem bakal oposisi atau berada di luar pemerintahan seperti Anies Baswedan?

Diketahui, pemenang Pilpres 2024 belum diumumkan secara resmi namun Prabowo-Gibran sudah dinyatakan menang 1 putaran menurut hasil Quick Count.

Merespon hasil itu, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut jika memang dirinya kalah di Pilpres 2024 makan ia akan berada di luar pemerintahan mengawal gerakan perubahan.

Sementara itu Partai pengusungnya seperti Nasdem maupun PKB mulai bermanuver.

Bahkan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sudah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana pada, Minggu (18/2/2024) malam.

Pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh berlangsung tertutup selama lebih dari satu jam.

Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, menjelaskan bahwa kehadiran Surya Paloh di Istana merupakan atas undangan langsung dari Presiden Jokowi.

“Kehadiran Ketum NasDem Pak Surya Paloh di Istana Negara adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi,” ujar Hermawi Taslim dalam keterangan pers, diterima Tribunnews, Minggu (18/2/2024) malam.

Kata Hermawi, pernyataan dari dirinya ini sekaligus meluruskan informasi di media massa bahwa Surya Paloh meminta waktu bertemu dengan Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana.

Ari Dwipaya sebelumnya menyatakan pertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh di Istana Merdeka malam ini adalah atas permintaan sang Ketua Umum Partai NasDem.

"Ya, betul. Presiden menerima Bapak Surya Paloh malam ini di Istana Merdeka," kata Ari saat dikonfirmasi wartawan, sebelumnya.

"Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Bapak Presiden mengalokasikan waktu untuk menerima Bapak Surya Paloh, malam hari tadi di Istana Merdeka," tambahnya.

Isi Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh

Ari Dwipayana selaku Koordinator Staf Khusus Presiden juga menyampaikan kepada wartawn bahwa Presiden dan Surya Paloh bertemu untuk bersilaturahmi sekaligus membicarakan agenda agenda kebangsaan.

Ia mengakui salah satu poin yang dibahas kedua tokoh itu terkait dinamika politik saat ini, termasuk Pemilu 2024.

"Silaturahmi membicarakan agenda agenda kebangsaan, menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan pemilu," katanya.

Menurut Ari, Presiden pernah menyampaikan bahwa silaturahmi dengan tokoh bangsa dan tokoh politik tersebut sangat penting untuk kebaikan bangsa.

"Seperti yang disampaikan Presiden beberapa waktu yang lalu, silaturahmi dengan tokoh bangsa, dengan tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara," pungkasnya.

Sikap Partai Nasdem Masuk Pemerintahan atau Oposisi?

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Hermawi Taslim menyebut partainya segera menentukan arah politik terbaru seusai rekapitulasi manual telah dinyatakan selesai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal tersebut sekaligus menanggapi pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta pada Minggu (18/2/2024) malam ini.

"Sikap NasDem nanti ditentukan setelah rekap manual KPU selesai," kata Hermawi saat dikonfirmasi, Minggu (18/2/2024).

Hermawi menjelaskan ,saat ini NasDem telah mengambil sikap terbuka berkomunikasi dengan kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka maupun kubu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Akan tetapi, kata dia, komunikasi baru akan dibuka setelah rekapitulasi suara KPU sudah rampung diselesaikan oleh KPU.

"Kita terbuka berdiskusi dengan 02 dan 03 setelah perhitungan manual KPU nanti," pungkasnya.

Anies Janji Kawal Perubahan

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan akan terus memperjuangkan perubahan. Anies juga mengimbau relawan untuk terus mengawal perhitungan suara karena perjuangan belum selesai.

"Alhamdulillah kami bersyukur sekali bahwa gerakan perubahan yang kita kerjakan bersama-sama selama beberapa bulan ini telah berhasil membawa nuansa baru di dalam kegiatan kampanye," kata Anies di Markas Perubahan, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Anies menyebutkan perubahan bukan saja soal tema kampanye. Namun, menurut dia, memiliki misi yang jauh lebih besar.

"Kita ingin membangun demokrasi di Indonesia menjadi demokrasi yang makin menjunjung tinggi adab, yang menjunjung tinggi etika, demokrasi yang memberikan ruang yang terhormat bagi gagasan, ide, dialog, dan itu juga yang kami kerjakan selama ini," tutur dia.

Anies mengaku selama beberapa bulan terakhir telah menyaksikan gelora perjuangan perubahan. Menurutnya, kampanye juga berlangsung dengan memberikan gagasan.

"Selama beberapa bulan kita menyaksikan gelora pejuang perubahan yang luar biasa gaungnya, kerelawanan yang dalam arti sesungguhnya, serba swa, swakarsa, swadana, swakarya, dan ini mewarnai betul, lalu dialog, kampanyenya berisi tentang gagasan bagaimana Indonesia ke depan, bagaimana demokrasi ke depan, jadi kita melihat ini lebih besar daripada itu, daripada soal pemilu saja, atau kampanye saja," sebut dia.

Anies menegaskan akan meneruskan gerakan perubahan. Perubahan itu, kata dia, ada di berbagai sektor.

"Kita ingin meneruskan gerakan perubahan ini, kita ingin di berbagai sektor, baik soal demokrasinya maupun bagaimana kita bersama-sama membereskan soal ketimpangan yang selama ini kita lihat. Karena itu, saya ingin sampaikan kepada seluruh pejuang perubahan bahwa saya akan terus berada di dalam gerakan perubahan ini dan tidak akan bergeser sedikitpun," kata dia.

Anies mengatakan perjuangan belum selesai. Anies akan menunggu hasil perhitungan suara yang dilakukan oleh KPU.

"Terus kita berjuang, perjuangan kita belum selesai, perjuangan kita masih panjang, karena itu kita melihat ini melampaui sekedar kampanye saja, jadi kita bersiap untuk meneruskan perjuangan ini," ucapnya.(*)

Sumber Berita / Artikel Asli : operanews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved