Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Buku SBY Terkait Cawe-cawe Jokowi Ramai Dibahas, Tulisan Denny Indrayana Kembali Viral, Sebut Layak Dimakzulkan

 

Beberapa waktu terakhir, khususnya sejak Partai Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi, ramai dibahas terkait buku SBY yang mengkritik pemerintahan saat ini.

Terbaru, tulisan pakar hukum tata negara yang juga kader Partai Demokrat, Denny Indrayana yang ditulisnya pada pertengahan tahun lalu kembali viral.

Melalui akun twitternya, Denny menyampaikan bahwa buku singkat Presiden Ke-6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono berjudul, ”Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi: The President Can Do No Wrong” ini sangat menarik untuk dibaca. Silakan link berikut untuk membacanya: https://t.co/hlPZLZM8DD

"PDF-nya hanya 27 halaman, tetapi isinya dalam, dengan tutur bahasa sederhana dan santun khas Presiden SBY, mudah dicerna," tulis Denny Indrayana melalui akun twitternya @dennyindrayana, dikutip Rabu (21/2/2024).

Denny mengaku mendapatkannya dari beberapa pesan WhatsApp. PDF-nya sudah beredar luas. Karena isinya yang amat penting, dan agar dibaca lebih banyak orang, dia pun membagikan melalui platform socmednya.

“Cawe-cawe” adalah istilah yang sedang viral. Saya pertama kali menulisnya pada 24 April 2024 di “Bagaimana Jokowi Mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo, dan Menolak Anies” (Klik: integritylawfirms.com/indonesia/2023/04/24/bagaimana-jokowi-mendukung-ganjar-mencadangkan-prabowo-dan-menolak-anies).

Saat itu frasa cawe-cawe belum viral. Ketika ditanyakan di Sarinah, Presiden Jokowi masih berkilah, mengatakan tidak cawe-cawe. Baru ketika bertemu dengan Forum Pemred, Presiden akhirnya mengakui akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024, meskipun dengan tambahan frasa, “demi kepentingan bangsa dan negara”.

Saya memandang, cawe-cawe Presiden Jokowi bukan hanya melanggar etika, tetapi dalam banyak bentuknya melalui Moeldokogate yang membegal Partai Demokrat; penjegalan Anies termasuk dengan upaya pentersangkaan di KPK; menyerang lawan oposisi melalui kasus hukum, ataupun menghalang-halangi kasus hukum kawan koalisi (obstruction of justice); sudah merupakan pelanggaran sehingga memenuhi unsur delik, dan karenanya amat layak dimazulkan (impeachment). Persoalannya, DPR tidak mau (unwilling), bukannya tidak mampu (unable) untuk memulai proses politiknya di parlemen.

Bagaimana pandangan Presiden Ke-6 SBY soal cawe-cawe Presiden Jokowi pada Pilpres 2024? Bacaan saya Beliau sejalan dengan apa yang saya sampaikan, tentu dengan cara penyampaian yang lebih sopan dan tertata, karena penghormatannya kepada Presiden Jokowi.

"Lebih jelasnya, silakan klik link PDF di atas untuk membaca utuh buku tersebut. Keep on fighting for the better Indonesia," tutupnya. (sam/fajar)

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved