Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dulu Mati-matian Dukung Prabowo, Kini PAN Kapok Gegara ‘Kursi’ di Jateng Menciut




 Partai Amanat Nasional (PAN) sudah dua kali pemilihan presiden (Pilpres) mendukung Prabowo Subianto secara berturut-turut. Namun, yang didapat bukannya untung, justru buntung.

Kali ini, PAN mengaku tak ingin lagi merasakan kerugian di Pilpres 2024. Hal itulah yang mendasari partai pimpinan Zulkifli Hasan itu berpindah haluan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Seperti disampaikan oleh Wakil Bendahara Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Rizky Al Jupri. Ia mengatakan, perjuangan PAN di Pilpres 2014 dan 2019 sudah cukup memberi tamparan bagi partainya.

“Tentu menjadi pertimbangan, karena kami dua kali Pilpres berturut-turut ikut mendukung, mengusung, dan berjuang mati-matian memenangkan Pak Prabowo dalam Pilpres 2014 dan 2019,” kata Rizky.

Ia mengakui pihaknya tak menampik popularitas dan elektabilitas Ketua Umum Gerindra itu masih bertengger di puncak papan atas survei.

“Tapi tadi lagi-lagi dengan berbagai pertimbangan, di antara sekian nama yang bertengger di puncak papan atas survei pilpres, Pak Ganjar menjadi pilihan terbaik,” ujarnya.

Ia kemudian mengambil contoh di daerah pemenangan Jawa Tengah. Mereka merasa sudah berjuang mati-matian memenangkan Prabowo, namun rupanya, Jokowi memenangkan mutlak area Jateng. 

“Bahwa itu memang kandangnya PDIP, jadi sangat tidak menguntungkan kalau kita mengusung Prabowo di Jateng, jadi ini jadi poin evaluasi,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pun memprediksi bahwa dukungan PAN kepada Ganjar Pranowo menjadi Capres merupakan bentuk pergeseran demokrasi substansial ke electoral.

Hasto menilai, PAN ingin memanfaatkan Ganjar untuk mendongkrak electoral partai, mengingat pada Pemilu 2019 silam, suara PAN anjlok, dari 8 kursi menjadi 0. Selain itu, kata Hasto, pencalonan kader dari partai lain sebagai Capres sudah menyentuh etika politik. 

“Banyak motif mencalonkan seseorang dalam demokrasi electoral, itu ada motif untuk mendongkrak electoral partai tersebut,” ujar Hasto, Kamis pekan lalu.


Sumber Berita / Artikel Asli : kontenjatim

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved