Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tak menutup kemungkinan membuka komunikasi politik dengan Partai NasDem.
Sejak awal, Hasto mengatakan bahwa PDIP menghormati keputusan NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Pencalonan Anies oleh NasDem merupakan hak konstitusional yang dimiliki oleh setiap partai termasuk Partai NasDem.
“Kami menghormati ketika NasDem melakukan deklarasi terhadap Anies karena itu hak konstitusional yang dimiliki oleh Partai NasDem,” ujar Hasto, dikutip NewsWorthy dari kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia pada Rabu (15/2/2023).
Tetapi, untuk komunikasi politik lebih lanjut, PDIP akan melihat terlebih dahulu bagaimana manuver yang dilakukan Surya Paloh.
Itu karena, menurut Hasto sejauh ini tidak ada hal yang bisa dibicarakan antara NasDem dan PDIP terkait pemilihan elektoral.
“Kami akan lihat dulu kode-kode yang akan diberikan oleh Bang Surya Paloh itu. Apa yang mau dibicarakan itu. Kode-kodenya seperti apa,” ujar elit PDIP ini.
Hasto menegaskan bahwa tidak ada hal yang bisa dibicarakan antara NasDem dan PDIP kecuali NasDem mengganti calon presidennya.
Jika NasDem mengganti calon presidennya, ada kemungkinan NasDem dan PDIP bisa berkomunikasi terkait sosok calon wakil presidennya.
“Kalau cawapres kan otomatis berbeda. Kecuali misalnya Bang Surya Paloh menyatakan bahwa NasDem setelah melakukan pertimbangan yang mendalam terhadap kondisi internal partai kemudian akan melakukan review ulang terhadap calon presiden yang sebelumnya pernah diumumkan,” ujar Hasto.