Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[UPDATE NEWS] Isu Operasi 'Sikat Jampidsus' Dipimpin Kombes Menyeruak, Polri Bungkam, Kejagung Enggan Berkomentar

 

Siapa dan apa motif di balik upaya penyadapan terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah, masih menjadi tanda tanya.

Akhir pekan ini ramai diberitakan adanya misi ‘Sikat Jampidsus’ menjadi operasi yang dilakukan oleh salah satu anggota Densus 88 terhadap petinggi Kejagung. Satu di antaranya ditangkap anggota Polisi Militer.

Febrie Adriansyah diduga dibuntuti pada saat sedang makan malam di sebuah restoran Perancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Dalam insiden itu, dilaporkan seorang anggota Densus 88, berinisial IM ditangkap, dirinya merupakan polisi berpangkat Bripda.

IM diduga menyamar sebagai karyawan perusahaan BUMN dengan inisial HRM.

Setelah penangkapan Bripda IM, dilaporkan bahwa dugaan penguntitan lantaran adanya misi ‘Sikat Jampidsus’.

Disebut-sebut misi Sikat Jampidsus, tak hanya dilakukan oleh Bripda IM, namun juga dilakukan oleh lima polisi lainnya.

Lebih jauh, disebut juga bahwa misi 'Sikat Jampidsus' dipimpin seorang perwira menengah Kepolisian berpangkat kombes.

Namun terkait hal ini belum ada penjelasan lebih lanjut. Baik Kejagung maupun Polri "kompak" enggan berkomentar.

Kapuspenkum Kejaksaan Agung bahkan mengklaim belum memperoleh informasi peristiwa yang dialami Jampidsus Febrie Adriansyah ini.

"Saya saja enggak ngerti itu. Sampai saat ini saya belum dapat informasi yang jelas," ujar Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana saat dikonfirmasi Jumat (24/5/2024) lalu.

Sejauh ini, Ketut hanya mengungkapkan bahwa Jampidsus Febrie Adriansyah dalam keadaan baik.

Hanya saja, saat ini pihak Kejaksaan Agung sedang meningkatkan pengamanan terkait penanganan perkara besar.

"Jampidsus enggak apa kok. Ada dia. Enggak masalah. Enggak ada apa-apa kok. Biasa saja. Semua berjalan seperti biasa. (Peningkatan) pengamanan itu hal yang biasa kalau eskalasi penanganan perkaranya banyak," kata Ketut.

Hingga hari Minggu, Tribunnews.com belum mendapatkan respons dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Agus Andrianto, Kadiv Propam Polri Irjen Syahardiantono, hingga Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho.

Analisa IPW

Sementara Indonesia Police Wacth (IPW) menganggap kasus ini merupakan kasus yang serius.

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso menyebut yang terlibat dalam kasus ini ialah antarinstitusi negara.

"Pemantauan adalah satu metode surveilance untuk mendapatkan bahan keterangan ataupun data dari yang dipantau. Nah ini agak mengejutkan memang ya, yang dipantau ini Jampidsus oleh densus. Artinya ini satu sesuatu yang serius," kata Sugeng Sabtu (25/5/2024) kemarin.

IPW melihat pemantauan yang dilakukan anggota Densus 88 tersebut bukan merupakan perintah individu melainkan tugas yang harus dijalankan.

Sehingga, Sugeng menduga penguntitan itu dilakukan diakibatkan dua isu. Isu itu, disebutnya adalah soal kasus korupsi hingga konflik Kewenangan penanganan kasus.

"IPW melihat dugaan ada dua isu, satu isu pertama adalah isu dugaan korupsi, isu kedua adalah terkait dengan adanya Konflik kewenangan antara dua lembaga, antara polisi dan kejaksaan," ungkapnya.

IPW pun mengaku mendapatkan informasi bahwa kejaksaan begitu intensif terlibat di dalam penanganan kasus tambang.

Padahal kasus tambang itu bukan kewenangan kejaksaan, tetapi kejaksaan mengambil dari aspek korupsinya.

Sebab kasus tambang itu adalah tindak pidana yang menjadi kewenangan Polri

Beberapa kasus tambang, kata Sugeng, banyak ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) hingga diduga menjadi pemicu hal tersebut dilakukan.

"Karena itu apakah ada kaitan dengan dua isu tersebut, ya ditanyakan kepada masing masing instansi saja," jelasnya.

Pengamanan Puspom TNI

Pusat Polisi Militer Indonesia (Puspom) TNI mengungkapkan adanya peningkatan pengawasan di lingkungan Kejaksaan Agung per Jumat (24/5/2024) lalu.

Peningkatan pengawasan itu dilakukan sebagai buntut peristiwa penguntitan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah pada pekan lalu.

Hal demikian terungkap dari unggahan Instagram Puspom TNI pada Sabtu (25/5/2024).

"Situasi keamanan di Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengalami peningkatan pengawasan setelah adanya dugaan peristiwa penguntitan terhadap Jampidsus oleh anggota Densus 88," sebagaimana tertera pada unggahan tersebut saat dilihat pada Minggu (26/5/2024) pagi.

Berdasarkan informasi di unggahan itu, pengamanan khusus di Kejaksaan Agung leh Puspom TNI dipimpin oleh Lettu Pom Andri.

Masih di dalam unggahan itu, tertera bahwa peningkatan pengamanan di Kejaksaan Agung dilakkan sebagai respon atas kekhawatiran dan ancaman pasca-peristiwa dikuntitnya Jampidsus oleh personel Densus 88 Polri.

Adapun pengamanan yang dilakukan terkait peristiwa ini meliputi li rutin, pemeriksaan kendaraan, dan pengawasan terhadap individu yang keluar-masuk area Kejaksaan Agung.

Disebutkan pula bahwa peningkatan pengamanan dari Puspom TNI diharapkan agar para jaksa sebagai aparat penegak hukum dapat menjalankan tugas tanpa gangguan.

"Dengan adanya kolaborasi antara berbagai pihak, iharapkan situasi keamanan di Kejaksaan Agung dapat terjaga dengan baik, sehingga penegak hukum dapat menjalankan tugasnya tanpa gangguan."

Sayangnya unggahan Puspom TNI itu sudah lenyap pada siang hari, Minggu (26/5/2024).

Konfirmasi terkait ungahan tersebut telah diupayakan kepada Danpuspom TNI, Mayjen Yusri Nuryanto.

Namun Mayjen Yusri masih enggan berkomentar mengenai kondisi pengamanan di Korps Adhyaksa.

"Saya no komen dulu," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telpon, Minggu (26/5/2024).

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved