Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sosok Mochamad Herviano Putra Budi Gunawan Kepala BIN, Anggota DPR RI Pernah Dibantu Bos PT Timah

Sosok Mochamad Herviano Widyatama putra Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Purn Budi Gunawan.

Herviano Widyatama juga menantu mantan Kabareskrim Polri, Komjen Budi Waseso (Buwas).

Anggota DPR RI fraksi PDIP itu kembali jadi sorotan saat Robert Bonosusatya alias RBS, pengusaha yang diduga bos besar kasus dugaan korupsi di PT Timah juga disoroti.

Robert Bonosusatya kembali jadi sorotan dalam kasus dugaan korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.

Herviano Widyatama menikahi Nindya Nur Prasasti, putri Buwas pada 2017 lalu. Saat ini, Herviano Widyatama tercatat sebagai, anggota DPR RI dari fraksi PDIP.

 Pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024, Herviano Widyatama berstatus petahana.

Herviano Widyatama kembali bertarung sebagai Caleg DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah I.

Dapil Jateng I mencakup Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga. Pertarungan di Dapil Jateng I pun berlangsung sengit.

Setidaknya ada delapan 8 kursi DPR RI yang diperebutkan dari dapil ini. Di dapil ini pula terdapat nama-nama beken yang saling bersaing.

Di antaranya Sukawijaya alias Yoyok Sukawi yang merupakan CEO PSIS. Ia berstatus petahana dari Partai Demokrat.

Kemudian ada nama Mochamad Herviano Widyatama. Herviano maju melalui PDIP dengan status petahana.

Herviano tercatat meraup suara terbesar berdasarkan penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang dipublikasikan laman pemilu2024.kpu.go.id hingga Selasa (20/2/2024) pukul 10.00 WIB.

Pundi suara yang sudah dikumpulkannya menembus 122.879 suara.

Adapun jumlah suara yang masuk dalam rekapitulasi hingga pukul 10.00 WIB berasal dari 8.362 dari 12.140 tempat pemungutan suara (TPS), atau 68,88 persen dari total TPS di Dapil Jawa Tengah I.

Namun demikian, data yang tersaji di dalam Sirekap bukan merupakan hasil resmi, melainkan alat bantu untuk keterbukaan hasil penghitungan suara.

Sementara, pada ada Pileg 2019 lalu, Herviano Widyatama terpilih dari Dapil Jateng I. Mochamad Herviano Widyatama lahir 30 Desember 1986.

Ia adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2019–2024. Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah I. Herviano merupakan kader PDIP yang bertugas di Komisi V.

Melansir Wikipedia.org, Mochamad Herviano Widyatama, yang akrab disapa Vino, merupakan sosok yang inspiratif dan berprestasi di berbagai bidang.

Lahir di Jakarta pada 30 Desember 1986, Vino merupakan anak dari tokoh kepolisian sekaligus tokoh intelijen Indonesia, Budi Gunawan, dan ibunya bernama Susilawati Rahayu.

Kepribadian Vino yang ramah, santun, dan bersahaja membuatnya dicintai banyak orang dan mudah beradaptasi di berbagai lingkungan.

Pendidikan yang solid menjadi landasan Vino dalam menggapai mimpi dan cita-citanya.

Ia menempuh pendidikan dasar di SD Budi Waluyo (1992-1998) dan SMPN 13 Jakarta (1998-2001), kemudian melanjutkan ke SMAN 6 Jakarta (2001-2004).

Vino juga berhasil menyelesaikan pendidikan D3 FISIP Universitas Indonesia (2001-2004), S1 FISIP Universitas Indonesia (2009-2012), dan S2 Manajemen di PPM School of Management (2012-2014).

Riwayat pendidikan yang baik ini membentuk dasar pemikiran dan kreativitas Vino dalam mengembangkan diri di berbagai bidang.

Kepemimpinan Vino di dunia politik juga diakui melalui penunjukannya sebagai Ketua Umum DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) periode 2021-2024, organisasi sayap pemuda PDIP.

Di bawah kepemimpinan Vino, BMI mengalami perkembangan pesat dan signifikan.

Salah satu pencapaian yang paling menonjol adalah pembangunan gedung baru BMI yang lebih representatif, dilengkapi berbagai fasilitas canggih seperti kafe, display produk UMKM, ruang podcast, studio musik, ruang monitoring media sosial, dan hall pertunjukan seni.

Riwayat Pendidikan

SD Swasta Budi Waluyo 1 (1992–1998)

SMP Negeri 13 Jakarta (1998–2001)

SMA Negeri 6 Jakarta (2001–2004)

D-3 FISIP, Universitas Indonesia (2004–2009)

S-1 FISIP, Universitas Indonesia (2009–2012)

S-2 Magister Manajemen, PPM School of Management (2012–2014)

Riwayat Organisasi

Ketua Umum Banteng Muda Indonesia (2021–2024. Herviano pernah dibantu Robert Bonosusatya

Robert mencuat pertama kali muncul pada Januari 2015 ketika Kepala BIN sekarang, Jenderal (Purn) Budi Gunawan tengah uji kelayakan atau fit and proper test calon Kapolri.

Adapun pada saat itu, dalam pemeriksaan yang dilakukan Bareskrim Polri, ada transaksi ganjil yang dilakukan Robert kepada Budi Gunawan.

Robert bertindak sebagai penjamin pinjaman untuk disalurkan kepada perusahaan milik anak Budi, Muhammad Herviano Widyatama pada tahun 2005.

Nama Robert Bonosusatya sempat disebut sebagai atasan langsung dari Harvey Moeis, suami Sandra Dewi.

Kini Harvey Moeis sudah dijadikan tersangka dalam kasus yang merugikan negara, trilinan rupiah itu.

Nama Robert Bonosusatya muncul ke permukaan setelah disebut Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman.

Kala itu, Boyamin menyebut, tersangka korupsi PT Timah, Harvey Moeis merupakan perpanjangan tangan dari Robert Bonosusatya.

"HM itu adalah perpanjangan tangan perusahaan yang diduga terkait korupsi dalam kasus tambang timah. Dan, itu ada beberapa perusahaan, tidak hanya satu perusahaan,” kata Boyamin, Minggu (31/3/2024) kepada Tribunnews.com.

Boyamin juga menyebut bahwa Robert Bonosusatya adalah pihak yang mendirikan perusahaan-perusahaan yang digunakan sebagai alat korupsi tambang.

Robert, katanya, juga diduga menjadi pemilik sekaligus penikmat manfaat atau beneficial ownership dari deretan perusahaan tambang ilegal tersebut.

"Karena rangkaian itu kalau dilacak, ya, sederhana. Kalau dilacak aliran uangnya, puncaknya akan sampai ke RBS itu."

"Di situlah Kejaksaan Agung harus mampu mengungkap itu," tuturnya.

Setelahnya, Kejagung pun memeriksa Robert Bonosusatya sebagai saksi dalam kasus ini.

Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi mengungkapkan pemeriksaan terhadap Robert dalam rangka mendalami kaitan korupsi timah dengan PT Refined Bangka Tin (PT RBT).

"Yang bersangkutan kami periksa untuk memastikan keterkaitan yang bersangkutan dengan PT RBT. Apakah yang bersangkutan sebagai pengurus, apakah yang bersangkutan sebagai BU atau memang tidak ada kaitannya sama sekali," kata Kuntadi dalam konferensi pers, di kantornya Senin (1/4/2024).

Dikutip dari Bloomberg.com, Robert Bonosusatya pernah menjabat di berbagai perusahaan seperti sebagai komisaris di perusahaan yang bergerak di bidang pengakomodasian jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Tbk.

Kemudian, dia juga pernah menjadi komisaris di PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk yang bergerak di bidang percetakan.

Jabatan mentereng lainnya juga diembannya ketika menjadi President Direktur (Presdir) PT Pratama Agro Sawit sejak 2008.

Di sisi lain, nama Robert mencuat pertama kalinya pada Januari 2015 ketika Kepala BIN sekarang, Jenderal (Purn) Budi Gunawan tengah melakukan uji kelayakan atau fit and proper test untuk menjadi calon Kapolri.

Adapun pada saat itu, dalam pemeriksaan yang dilakukan Bareskrim Polri, ada transaksi ganjil yang dilakukan Robert hingga Rp 57 miliar kepada Budi Gunawan.

Robert bertindak sebagai penjamin pinjaman untuk disalurkan kepada perusahaan milik anak Budi, Muhammad Herviano Widyatama pada tahun 2005.

Lantas, Robert pun diperiksa oleh Bareskrim terkait penyaluran kredit ini.

Bahkan surat pemeriksaan dengan nomor B/1538/VI/2010/BARESKRIM tertanggal 18 Juni 2010 ke PPATK sampai beredar di lingkungan DPR.


Tak sampai di situ, nama Robert juga mencuat ketika salah satu perusahaan yang dipimpinnya yaitu PT Jasuindo Tiga Perkasa terlibat dalam proyek percetakaan BPKB, STNK, dan SIM di Korps Kolantas Polri.

Keterlibatan Robert dan PT Jasuindo pun dikuatkan lewat adanya fasilitas bank penjamin yang tertuang dalam laporan keuangan PT Jasuindo per 31 Desember 2013.

Pernah Terseret Dugaan Penyewaan Jet Pribadi oleh Brigjen Hendra Kurniawan dalam Kasus Brigadir J

Pada Juli 2022, publik digegerkan dengan pembunuhan terhadap mantan ajudan eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Lalu, seiring perkembangan kasus, pada September 2022, tiba-tiba nama Robert tersert lantaran disebut oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso sebagai sosok yang diduga meminjamkan private jet terhadap mantan Karo Paminal Div Propam Polri, Hendra Kurniawan.

Adapun dugaan peminjaman jet pribadi tersebut untuk keperluan transportasi Hendra ke Jambi untuk menemui keluarga Brigadir J.

Kemudian, dikutip dari wawancara oleh Kompas TV pada 20 September 2022, Robert membantah terlibat dalam penyewaan jet pribadi terhadap Hendra.

"Berita itu tidak bener," kata Robert.

Kendati demikian, Robert mengaku mengenal sosok Hendra Kurniawan sejak lama. Namun, sambungnya, dia sudah lama tidak berkomunikasi dengan Hendra.

"Kenal sudah lama sejak AKBP. Waduh sudah tidak komunikasi lagi," tuturnya.

Meski disebut tidak benar terkait kabar tersebut, Robert pun mengatakan bahwa tidak akan melaporkan Sugeng soal tudingan itu.

"Lagi berpikir dulu. Apa ada gunanya?" kata Robert. 

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved