Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kabar Terbaru Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati,Gerindra Bantah Komunikasi Mandek,Kata PDIP

 

Kabar terbaru rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri diungkap Gerindra. 

Meski hingga saat ini, pertemuan antara Prabowo dengan Megawati masih belum terlaksana, namun Gerindra membantah komunikasi dengan Ketua Umum PDIP tersebut mandek di tengah jalan.

Menurut petinggi Gerindra, hubungan dengan PDIP masih berjalan dengan baik.

Simak update terbaru terkait rencana pertemuan Prabowo dan Megawati. 

Sekretaris Jenderal Gerinda, Ahmad Muzani membantah komunikasi Presiden 2024 terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, mandek di tengah jalan.

Menurutnya, hubungan partai besutan Prabowo, Partai Gerindra dan PDIP berjalan baik.

Sehingga tidak ada halangan untuk mempertemukan kedua tokoh besar ini.

Hanya saja, kata Muzani, baik Prabowo maupun Megawati tengah sibuk dengan urusannya masing-masing.

Sekretaris Jenderal Gerinda, Ahmad Muzani membantah komunikasi Presiden 2024 terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, mandek di tengah jalan.

Menurutnya, hubungan partai besutan Prabowo, Partai Gerindra dan PDIP berjalan baik.

Sehingga tidak ada halangan untuk mempertemukan kedua tokoh besar ini.

Hanya saja, kata Muzani, baik Prabowo maupun Megawati tengah sibuk dengan urusannya masing-masing.

Muzani pun mengklaim, pertemuan Prabowo dan Megawati hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja.

Hal itu disampikan Muzani usai Halal Bihalal dengan Ikatan Keluarga Besar se-Jabodetabek, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Minggu (12/5/2024).

"Hubungan kami dan PDIP berjalan baik. Pertemuan antara Pak Prabowo dengan PDIP, itu sekali lagi soal waktu. Karena keduanya adalah sahabat dan kawan lama."
"Jadi nggak ada yang mandek, kalaupun mandek itu karena kesibukan masing-masing dari pemimpin di PDIP dan di kami, saya hubungannya dengan Sekjen PDIP juga cukup lancar," kata Muzani.

Hubungan baik antara PDIP dengan Gerindra atau antara Prabowo dengan Megawati tersebut, kata Muzani ditandai dengan pernyataan dari elite PDIP bahwa tidak memiliki masalah dengan Prabowo.

"PDIP dalam banyak kesempatan mengatakan tidak punya masalah dengan Pak Prabowo, demikian juga kami tidak punya masalah dengan Bu Mega dan PDIP."

"Hubungan saya pribadi dengan Mas Hasto juga cukup bagus, komunikasinya juga berjalan cukup lancar. Jadi, dari sisi ini sebenarnya ga ada masalah," kata Muzani.

Menurut Muzani, pertemuan kedua tokoh tersebut pasti akan terealisasi.

Respons PDIP
Sementara itu, politikus PDIP, Aryo Seno Bagaskoro buka suara soal Megawati yang tak kunjung bertemu dengan Prabowo.

Padahal, sempat terdengar isu keduanya bakal bertemu setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024.

Namun, keduanya tak kunjung bertemu meskipun MK telah memutuskan PHPU Pilpres 2024, yakni menolak seluruh gugatan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Alasannya, kata Seno, PDIP sedang mencermati dinamika politik bagi-bagi kekuasaan akhir-akhir ini di tanah air.

"Mencermati dinamika politik akhir-akhir ini, kami menyayangkan kekuasaan hanya dimaknai sebagai upaya bagi-bagi kekuasaan.

Setidaknya, itu yang ditangkap oleh publik," kata Seno , Jumat (3/5/2024).

Padahal, kata dia, kondisi geopolitik global tidak stabil, kurs Rupiah terus melemah, juga berbagai catatan demokrasi memerlukan perhatian serius.

Baca juga: Terjawab Alasan Prabowo Belum Bertemu Megawati Hingga Kini, PDIP Singgung Soal Bagi-Bagi Kekuasaan

"Maka dari itu, Ibu Mega secara rutin dan konsisten bertemu dengan tokoh-tokoh yang mengedepankan penguatan sendi kebangsaan dan konsolidasi demokrasi," ujar Seno.

Di sisi lain, lanjut Seno, saat ini PDIP sedang mempersiapkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Mei 2024.

"Upaya-upaya itu tidak kalah serius dibandingkan melakukan pertemuan-pertemuan elite," ungkap Seno.

Prabowo Rencanakan Presidential Club
Kini, perhatian juga tertuju pada Presidential Club yang diinisiasi Presiden terpilih di Pilpres 2024 itu.

Rencananya, Presidential Club yang diinisiasi Prabowo Subianto menjadi forum pertemuan mantan presiden RI yakni Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Joko Widodo (Jokowi).

Sayangnya, pengamat menilai Presidential Club yang diimpilan Prabowo ini bakal sulit terbentuk mengingat hubungan Megawati dengan SBY dan Jokowi.

Pengamat menilai terbentuknya Presidential Club akan sangat tergantung pada Megawati Soekarnoputri.

Lantaran Presiden ke-5 RI tersebut tidak punya hubungan harmonis dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden ke-7 Joko Widodo.

Sekalipun Prabowo tidak punya kendala atau hambatan psikologis untuk berhubungan dengan Megawati.

Baca juga: Alasan Ganjar Pranowo Ogah Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Sikap PDIP di Tangan Megawati

Keduanya memang dikenal memiliki hubungan yang baik.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.

Menurutnya, sebagai sebuah lembaga, jika Prabowo selaku presiden terpilih berkehendak, maka presidential club bisa terwujud.

“Sejauh ini, Prabowo tidak memiliki garis konflik dengan siapapun,” kata Umam dilansir dari Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).

Dia mengungkapkan, selama ini Ketua Umum Partai Gerindra itu bisa berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Prabowo, lanjut Umam, juga punya hubungan baik dengan Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Presiden Joko Widodo.

Namun, tantangan pembentukan presidential club bakal terjadi karena hubungan Megawati dengan SBY dan Jokowi yang tak baik-baik saja.

“Adapun Megawati yang memiliki garis konflik lebih banyak.

Mulai dari komunikasi yang belum terbuka dengan Presiden SBY dan juga Presiden Jokowi sebagai imbas dinamika politik belum lama ini,” paparnya.

Umam pun berkesimpulan, presidential club bisa berjalan efektif jika para mantan presiden punya kedewasaan.

Menurutnya, konflik politik yang selama ini terjadi harus dikesampingkan untuk kepentingan negara yang lebih besar.

“Persoalan apakah lembaga tersebut bisa bekerja efektif atau tidak akan bergantung pada kedewasaan masing-masing mantan presiden dalam mengelola ego dalam pola relasi konflik politik personal yang sebenarnya tidak produktif,” paparnya.

Ia berharap, para mantan presiden mau menurunkan ego untuk membangun keberlanjutan dan kepemimpinan yang lebih baik.

“Demi kepentingan bangsa, seharusnya para mantan presiden bisa menyingkirkan ego dan kepentingan politik pribadi,” imbuh dia.

Bisa Tukar Pikiran
Awalnya Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo ingin mendudukan para mantan presiden dalam satu meja.

Nantinya, forum itu diberi nama presidential club.

Tujuannya agar para mantan presiden bisa bertukar pikiran dan memberikan masukan pada presiden-presiden selanjutnya.

"Insya Allah pada waktunya, Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan.

Duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY, dan Bu Megawati," ujar Dahnil saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (3/5/2024).

Dahnil mengatakan, Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap bertemu rutin dan berdiskusi tentang masalah strategis kebangsaan melalui perkumpulan yang dinamakan presidential club itu.

"Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ucap dia.

Dahnil melanjutkan, Prabowo juga berharap agar para pemimpin Indonesia kompak, rukun, dan untuk guyub memikirkan serta bekerja demi kepentingan rakyat banyak.

Gagasan itu mendapat sambutan hangat dari Jokowi.

Presiden Joko Widodo mengatakan, para presiden Republik Indonesia dapat bertemu dua hari sekali bila wacana presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk klub silaturahmi presiden atau presidential club terwujud.

"Dua hari sekali (bertemu) ya enggak apa-apa," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2024).

Jokowi pun menyambut baik rencana Prabowo untuk membentuk presidential club.

"Bagus. Bagus, bagus," kata mantan gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu.

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved