Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Berulang Kali Direnungkan, Begini Dialog Haru Antara Soeharto dan Soekarno

 

Soeharto dan Soekarno merupakan dua tokoh nasional, yang punya peran dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas sedikit dialog yang pernah terjadi antara Soeharto dan Soekarno di masa lalu.

Dialog ini diutip dari buku autobiografi Soeharto yang dipaparkan pada G. Dwipayana dan Ramadhan K.H.

Dikisahkan oleh Soeharto, saat demonstrasi mahasiswa mewarnai situasi Jakarta, ia dan Soekarno mengadakan dialog di Istana Merdeka.

Hal yang dibahas dalam dialog tersebut adalah menyambung pembicaraan mengenai situasi dan juga PKI.

Soeharto berkeyakinan bahwa jalan pikiran Bung Karno mengenai jalan keluar kurang tepat, mengenai perubahan yang telah terjadi.

Mantan penguasa orde baru itu menuturkan bahwa Soekarno mungkin bertanya-tanya mengapa ia tidak patuh kepadanya.

Ketika sedang berdua di tengah situasi Jakarta, Soekarno bertanya pada Soeharto dalam bahasa Jawa yang artinya sebagai berikut.

“Harto, sebenarnya aku ini akan kamu apakan? Aku ini pemimpinmu,” kata Bung Karno seperti dikisahkan Soeharto.

Soeharto lantas memberikan jawaban dengan satu ungkapan yang khas berlatar belakang dengan kehidupannya.

“Bapak Presiden, saya ini anak petani miskin, tetapi ayah saya setiap kali selalu mengingatkan saya untuk selalu menghormati tua,” jawab Soeharto.

“Saya selalu diingatkannya agar dapat mikhul duwur mendhem jero (memikul setinggi-tingginya, memendam sedalam-dalamnya)," lanjutnya.

Soeharto menganggap bahwa Soekarno tak hanya sebagai pemimpin bangsa, tetapi ia menghormati sang proklamator itu seperti orang tuanya.

Mendengar itu, Soekarno lantas memerintahkan Soeharto untuk segera membubarkan mahasiswa yang sedang demonstrasi.

Tetapi tak langsung dilaksanakan oleh Soeharto, karena menunggu penyelesaian Gestapu Politik seperti yang dijanjikan.

“Saya tidak menjawab, Bung karno juga diam, kemudian berulang kali saya renungkan adegan ini,” tutur Soeharto.

Menurut Soeharto dalam bukunya, apa yang ia sampaikan dalam dialog tersebut berbeda dengan pendirian Soekarno.

“Beliau punya satu pendirian, saya punya pendirian lain, tetapi saya tidak menantang begitu saja, namun juga tidak patuh begitu saja.” tulisnya.

“Saya sebagai bawahan sebenarnya harus taat, apa yang diperintahkannya seharusnya saya patuhi, tetapi saya sebagai pejuang tidak mungkin patuh begitu saja.” sambung Soeharto.

Sumber Berita / Artikel Asli : hops

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved