Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Tom Lembong Kritik Jokowi: Kelas Menengah Tak Berkembang 10 Tahun Terakhir!

 

Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN atau Anies-Muhaimin), Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, angkat bicara soal kelas menengah di Indonesia.

"Artinya, 10 tahun terakhir ini kelas menengah kita tidak berkembang, minimum paling baik itu stagnan, tidak bertambah, dan ada potensi cukup besar bahwa kelas menengah kita menciut," kata Tom Lembong dalam sebuah diskusi di kawasan Senayan, Jakarta pada Jumat malam, 9 Februari 2024.

Tom Lembong menjelaskan, ini terlihat dari data penjualan sepeda motor setiap tahun.

Menurut dia, data ini lebih akurat menggambarkan kondisi perekonomian di Indonesia ketimbang data Produk Domestik Bruto (PDB).

"Bagi saya, (penjualan sepeda motor) ini tanda-tanda sebuah keluarga masuk ke kelas menengah," ujar Tom Lembong.

Tom Lembong menuturkan, angka pertumbuhan sepeda motor memuncak pada 2013 sebesar 7,9 juta unit. Namun, angka ini terus turun meski sempat sedikit naik pada 2018.

Ketika Pandemi Covid-19 merebak, angka penjualan sepeda motor kembali merosot. Pasca Pandemi, angkanya memang pulih tapi masih di kisaran 5 juta unit per tahun.

"Berarti dalam 10 tahun terakhir jumlah sepeda motor yang terjual setiap tahunnya itu turun hampir kira-kira 35 persen," ujar Tom Lembong.

Penurunan penjualan sepeda motor yang drastis itu, kata dia, adalah tanda buruk untuk pertumbuhan kelas menengah.

Lebih lanjut, Tom Lembong menjawab pertanyaan apakah penurunan penjualan sepeda motor ini karena kelas menengah pindah menggunakan mobil.

Menurut Tom Lembong, data penjualan mobil menggambarkan kategori kelompok menengah ke atas. Dia pun menampilkan data tahunan penjualan mobil.

Sama seperti sepeda motor, penjualan mobil juga memuncak pada 2013-2014 sekitar 1,2 juta unit per tahun.

Penjualan mobil lalu menurun hingga sedikit naik pada 2017. Setelah itu, penjualan kembali menurun dan ambruk pada saat pandemi Covid.

BACA JUGA:Mengejutkan! Migrant Care Ungkap Surat Suara Pemilu di Malaysia Dijual 25-50 Ringgit

"Tapi sekarang masih kira-kira 15 persen, di bawah angka 10 tahun yang lalu," tutur Tom Lembong.

Angka penurunan itu tidak sebesar penjualan sepeda motor. Jadi, kata dia, kelas menengah atas tidak terkena dampak negatif sebesar kelas menengah bawah.

Lebih lanjut, Tom Lembong menyampaikan data penjualan barang-barang elektronik, seperti kulkas, mesin cuci, televisi, kipas angin, microwave, dan sebagainya.

Menurut dia, data penjualan ini juga menjadi indikator kelas menengah.

Sebab, sebuah keluarga yang bisa mengambil kredit pemilikan rumah (KPR), membeli atau menyewa rumah akan membutuhkan barang-barang elektronik tersebut.

"Tapi ternyata, penjualan barang elektronik pun juga turun," tutur Tom Lembong.

Sumber Berita / Artikel Asli : tempo

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved