Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Polisi Minta Rektor Puji Jokowi, Menteri Muhadjir: Itu Biasa

 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK Muhadjir Effendy menanggapi rektor kampus yang diduga disetir aparat polisi untuk memberikan testimoni positif kinerja Presiden Jokowi.

Ia mengatakan, dalam suasana intenstitas tinggi Pemilu 2024, hal itu biasa dilakukan polisi guna mendinginkan suasana.

"Jadi biasanya aparat di daerah itu pasti menghubungi kelompok-kelompok strategis di daerah itu termasuk kampus-kampus untuk diajak berkomunikasi, berkoordinasi supaya menjaga lingkungan tempat itu kondusif, aman, dan tidak ada gejolak," kata Muhadjir kepada Tempo saat ditemui di Kantor Kemenko PMK pada Rabu, 7 Januari 2024.

Muhadjir mengklaim tidak ada unsur mengarahkan kampus oleh aparat. Dia menilai kampus merupakan lembaga yang tidak mudah terpengaruh karena memiliki mimbar akademik dan bebas dalam menyampaikan pendapat.

BACA JUGA:Ahok Sebut Prabowo Subianto Emosional, Jejak Digital Dirinya Maki-Maki Rakyat Jakarta Kembali Disinggung

"Saya kira kampus tidak mudah diarahkan, itu kalau soal yang berkomunikasi kan sebetulnya bukan hanya aparat, mereka-mereka yang ingin kampus membuat pernyataan kan juga berkomunikasi juga. Jadi biasa itu bagian dari kebebasan mimbar akademik," kata dia.

Menurut dia, kampus berhak mengajukan kritik, saran, kajian-kajian dan juga mengapresiasi pemerintah.

Hal itu, kata dia, juga termasuk dalam kebebasan mimbar akademik.

"Jadi jangan hanya boleh mengkritik, tapi kalau memberi apresiasi, salah. Itu enggak betul gitu," kata dia.

Saat ditanya mengenai evaluasi pemerintah terkait kritik para guru besar di berbagai kampus, Muhadjir mengatakan hal itu akan menjadi bahan evaluasi

"Oh pasti kami perhatikan itu. Berbagai macam kritikan, saran imbauan pasti kami perhatikan dan tindaklanjuti," katanya.

Sebelumnya, sejumlah petinggi kampus disatroni polisi untuk dimintai membuat video yang bernarasikan kinerja positif pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Polisi menyebut aksi itu dilakukan sebagai bentuk 'pendingin' pada masa Pemilu 2024.

Operasi polisi itu bersamaan dengan maraknya kritik untuk Jokowi dari sivitas akademika kampus.

Sumber Berita / Artikel Asli : tempo

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved