Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jokowi Mendadak Rajin Bagi Bansos Karena Panik? Jusuf Kalla: Lebih Dari Itu!

 

UPAYA Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan bantuan sosial (bansos) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 disorot. Jokowi dinilai tidak sekadar panik kalah.

“Malah lebih dari itu (panik),” kata Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Februari 2024.

JK mafhum anggapan Jokowi mempolitisasi bansos muncul di tengah publik. Sebab, cawe-cawe Jokowi terlalu vulgar.

“Dulu saya (bagi) bansos lewat pos saja, tidak butuh presiden,” ujar dia.

Menurut JK, seorang presiden punya tugas yang lebih mendesak dari bagi-bagi bansos. Hal tersebut bisa diserahkan pada Menteri Sosial hingga camat.

“Kita dipilih jadi pemimpin lebih tinggi tugasnya melihat dunia bagaimana, melihat Indonesia bagaimana,” jelas dia.

Sebagaimana diketahui, Jokowi bagi-bagi bansos ke beberapa daerah menjelang Pemilu 2024.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyebut seorang Kepala Negara boleh berkampanye dan memihak di pemilu.

Manuver Jokowi itu lakukannya saat masa kampanye Pilpres 2024.Tiga pasang kandidat capres-cawapres pada Pilpres 2024 adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka adalah anak pertama Presiden Joko Widodo. Tidak heran jika banyak pihak mempertanyakan netralitas Presiden Joko Widodo.

Jusuf Kalla: Pemimpin Indonesia Jangan Seperti Netanyahu

PILPRES 2024 semakin dekat. Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla berharap Indonesia memiliki pemimpin yang mau membuka telinga pada kritik. Apalagi, Indonesia merupakan negara demokrasi.

“Janganlah ada (gaya Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu di Indonesia. Hancur kita,” kata JK di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Februari 2024.

JK mengatakan ada berbagai macam gaya kepemimpinan di dunia. Misalnya Presiden Soekarno yang mahir berorasi hingga eks Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kerap marah-marah.

Gaya kepemimpinan lainnya, yakni seperti yang ditunjukkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

JK mengatakan, Netanyahu tidak memedulikan desakan seluruh dunia untuk menghentikan serangan pada Palestina.

Meski begitu, JK menegaskan harapan dirinya tidak menyinggung sosok tertentu. Melainkan dorongan agar pemimpin seyogianya tidak menutup mata dan telinga terhadap masukan.

“Jangan merusak hukum tapi jalan terus dan tidak mau dengar. Itu gaya Netanyahu,” ujar dia.

Sumber Berita / Artikel Asli : mediaindonesia

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved