WASPADA! Peneliti Gempa Turki Juga Peringatkan Indonesia Akan Bencana Besar di Bulan Ini

 Profesor asal Belanda yang berhasil prediksi gempa Turki, Frank Hoogerbeets kini prediksi gempa besar yang akan terjadi di Sulawesi, Indonesia pada awal Maret 2023.

Profesor yang bekerja di Solar System Geometry Survey (SSGS) memperkirakan gempa sebesar 8 skala Richter di Jepang, Filipina hingga Indonesia.

“Dari Kamchatka, Kepulauan Kuril dan Jepang di utara di atas Filipina dan juga menandai Sulawesi, Halmahera bahkan mungkin Laut Banda, Indonesia.” sebut Frank dikutip dari Indozone

“Konvergensi geometri planet kritis sekitar 2 dan 5 Maret dapat mengakibatkan aktivitas seismik besar hingga sangat besar, bahkan mungkin gempa dorong besar sekitar 3-4 Maret dan/atau 6-7 Maret,” lanjutnya.

Wilayah mana di Indonesia yang diperkirakan akan terkena dampak gempa dahsyat ini?

Wilayah Indonesia yang terkena dampak gempa adalah Sulawesi, Laut Bandana dan Halmahera. Lalu kita lihat penjelasannya di garis ungu di peta. Hal ini mengindikasikan gaung yang mungkin terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Hoogerbeets memprediksi waktu kemunculan berdasarkan pergerakan benda langit. Dia kemudian mengatakan bahwa Maret adalah bulan yang paling dia khawatirkan karena geometri konvergen.

Konferensi planet akan diselenggarakan dari keselarasan ke-2 hingga ke-5. Data ini membuat aktivitas seismik sangat tinggi. Akibatnya, memicu gempa besar yang bisa terjadi pada tanggal 3, 4, 6 atau 7 Maret.

Dwikorita Karnawati, Direktur Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG), mengatakan ada kemungkinan gempa serupa di Turki bisa melanda Indonesia. Sebelumnya, dia menjelaskan bahwa bencana alam di Indonesia disebabkan oleh patahan tanah.

Juga, dua lempeng pecah selama gempa Turkiye. Erkane pertama di Anatolia Timur, berkekuatan lebih besar dari 7. Kemudian, setelah beberapa jam, gerakan lain menyusul di wilayah Anatolia Utara.

Karena itu, kata Dwikorita, tiga kali gempa bisa terjadi hampir bersamaan, sehingga kerusakannya akan sangat besar. Ia kemudian memaparkan beberapa daerah di Indonesia yang berpotensi mengalami kejadian serupa. 

Menurutnya, zona sesar Cimandir paling dekat dengan Jakarta. Karena di sana khususnya di Pelabuhan Ratu dan Sukabumi terdapat bagian Cimandiri, Rajamandal dan Nyalindung Cibeber yang arahnya dari timur laut ke barat daya mengacu pada Teluk Pabuhan Ratu.

Sedangkan zona sesar utama Cimandir sendiri berbatasan dengan jalur sesar aktif yaitu Sesar Citarik dan Sesar Cipamingkis. Dwikorita juga menyebut zona lain, yakni Semangko Fault, khususnya Bandar Lampung dan Kotaagung.

Keduanya terletak di dekat Ruas Kumering Utara dan Selatan serta Ruas Semangko Barat dan Timur, yang berarah baratlaut-tenggara menuju Teluk Semangko. Zona ini tidak jauh dari sesar aktif yaitu Palung Semangko dan Ujung Kulon.

Kemudian gempa bumi yang merusak juga disebabkan oleh aktivitas multi-segmen dari sesar aktif yang kemungkinan besar terjadi di kota Banda Aceh. Karena sebagian Aceh dan Seuimeum, Batee - Pidie Jaya berdekatan dengan jalur patahan aktif. 

Hal ini lantas mendapat atensi dari para warganet.

"Prediksi ada untuk berjaga-jaga. Kalo salah??? Ya jangan disalahkan yg ngasih prediksi, mereka berkata untuk mengingat kan kita supaya siap siap. Kalo terbukti? Berterima kasihlah karena sudah diingatkan sehingga kita bisa persiapan jauh lebih baik dari sebelumnya. Semoga negeriku aman jaya sentosa selalu. Aamiin... Aamiin", ujar @nasi_goreng_gajahmada_blitar.

"Prediksi sama ramalan beda ye jangan disamain", kata @aditya.aprianto97.

"Prediksi beda dengan ramalan yeee", tutur @garvield.

Prediksi heboh mengenai bencana alam itu ia bagikan dalam video di kanal YouTube Solar System Geometric Survey (SSGEOS), Senin (27/2/2023).

Frank Hoogerbeets tiba-tiba saja menjadi perhatian publik setelah dia meramalkan gempa bumi dahsyat di Turki. Dirinya membuat prediksi ini 3 hari sebelum gempa benar-benar menghancurkan Turki.***

Sumber Berita / Artikel Asli : Ayojakarta