Merespons keluhan dan komplain netizen atas layanan Bea Cukai, akun twitter @wadawidy menyebut warga banyak bacot dan seperti babu. Setelah mendapat kritik pedas di dunia maya, pemilik akun yang diketahui bernama Widy Heriyanto itu menggembok (memprotek) akun media sosial (medsos)-nya.
Terkait viralnya respons terhadap akun @wadawidy, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo, meminta pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan lebih menahan diri dan bersikap bijak.
"Banyak terima kasih untuk masukan yang sangat baik. Kami sudah menyampaikan ke internal untuk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih untuk masukan dan kritik publik," kata Yustinus Prastowo, Kamis (23/3).
Dari penelusuran di media sosial, pemilik akun @wadawidy yakni Widy Heriyanto merupakan pegawai Bea Cukai di Medan.
Cacian akun @wadawidy, awalnya dicuitkan menanggapi keluhan seorang developer game Indonesia. Menjuarai lomba di luar negeri, sang developer yang tak dapat hadir ke acara penganugerahan juara, menerima kiriman piala. Tapi kemudian dia dikenai bea masuk piala tersebut.
"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh. Ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot, tapi minim literasi peraturan," tulis akun @wadawidy merespons keluhan developer game.
Warganet pun menyerang balik pernyataan itu. Tapi bukannya mereda, dia justru menyebut netizen sebagai babu. "Para babu sibuk belain tuan nya," lanjut dia. Menyusul perang opini soal Bea Cukai di media sosial itu, akun @wadawidy kini diprotek oleh pemiliknya.