Loyalis Anies Ungkap Hal Mencengangkan Tentang Slogan Baru Jakarta Ala Heru Budi: Saya Tidak Mengatakan Ketangkap Basah

 Belum lama ini Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengganti slogan Jakarta pada masa Anies Baswedan, yaitu 'Jakarta Kota Kolaborasi'. 

Heru Budi merubah slogan tersebut menjadi 'Sukses Jakarta Untuk Indonesia', pergantian ini menuai banyak pro dan kontra pada masyarakat, bahkan beberapa mengatakan bahwa ini salah satu upaya untuk mengapus jejak Anies Baswedan. 

Koordinator Kolaborasi Jakarta Andi Sinulingga menyebutkan bahwa sebelum Anies Baswedan membuat slogan Jakarta, ia terlebih dahulu menyusun Peraturan Gubernur (Pergub).

"Ketika mau membuat branding Jakarta, itu dibikin Pergub nomor 58 tahun 2020, lahirlah apa yang kita lihat ini Jakarta kota sebagai Kota kolaborasi," ujarnya.

"Jadi kata kuncinya adalah Jakarta sebagai Kota Kolaborasi, bukan 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya' jadi itu paralelnya itu dengan 'Sukses Jakarta Untuk Indonesia'," imbuhnya.

Kemudian loyalias Anies ini pun bertanya tentang regulasi slogan baru Heru Budi, seharusnya ada Pergub baru yang bisa membatalkan Pergub era Anies.

"Pertanyaan saya, tadi saya tanya sama Pak Syarif, ketika ini hiruk pikuk dan kemudian sudah ada itu di beberapa tempat itu sudah tersaji," ucapnya.

"Pertanyaan saya adalah perangkat aturan regulasinya sudah ada belum, kalau dulu Pergub tadi saya tanya, apakah juga perlu Pergub, saya kira harus ada kalau ada Pergub baru itu untuk membatalkan Pergub yang lama," lanjutnya.

Ternyata ketika ditanyakan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), peraturan tentang slogan baru versi Heru Budi baru disusun, padahal slogannya sudah tersaji di beberapa tempat.

"Atau dibuat keputusan gubernur, dan tadi dikonfirmasi saya minta kepada Pak Syarif untuk tanya kepada Kominfo, sudah ada nggak nih, baru disusun," ujarnya.

"Jadi saya hanya memegang ini, saya tidak mengatakan ketangkap basah, kita kan maksudnya gini yang penting tidak menabrak aturan," tandasnya dikutip NewsWorthy dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Senin (19/12).

Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi