Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Fahri Hamzah Sesali Kerugian dari Pemilu 2024: Ini Jelek Bagi Rakyat

 


Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan bahwa politik yang bersuhu panas tanpa adanya pendinginan dapat membawa kerugian bagi rakyat Indonesia.


Pasalnya, setiap menjelang pilpres akan ada perang antara rakyat demi menyuarakan suara kepada junjungannya masing-masing.


Fahri pun menyayangkan bahwa perang yang bisa terjadi sewaktu-waktu itu tak diatur oleh sistem apa pun. 


"Sebenarnya ini tidak ada jadwal dan yang jelek sebenarnya bagi rakyat. Jadi dalam masyarakat demokrasi itu kita perang kalau bisa sebentar saja menjelang masuk TPS," ujarnya dilansir dari kanal YouTube TV One, Senin (19/12/2022).


Ia mencontohkan, misalnya perang politik itu diatur setahun menjelang pencoblosan. Dan berusaha perang dalam setahun itu tidak mengganggu jalannya pemerintahan.


Tapi karena ini tidak diatur sehingga tidak berhenti para elite politik perang terus. Bahkan sekarang sudah ramai membahas calon dan menciptakan gangguan terhadap presiden.


"Misalnya gangguan partai politik yang tadinya mendukung dia bahkan ada kadernya yang duduk di kabinet tapi kok sudah punya calon lain. Gangguan-gangguan seperti ini kan kasihan presiden," sambung Fahri.


Fahri Hamzah mengatakan Presiden Jokowi akan dua kali mengalami lemdak. Artinya Jokowi masih menjabat presiden, tapi dia merasa orang lain sudah ribut copras capres. 


"Jokowi masih jadi presiden setidaknya tersisa 2 tahun 1 bulan. Karena 20 Oktober 2024 beliau baru berhenti," ungkapnya.


"Tapi orang sudah survei-survei, orang sudah mencalonkan diri, partai politik sudah bertengkar secara internal karena ada kadernya yang maju dan sebagainya," lanjut mantan Wakil Ketua DPR RI itu.


Lebih lanjut ia makin khawatir dengan adanya aturan pemilu mensyaratkan partai yang hendak mengusung calon presiden dan wakil presiden untuk memiliki paling sedikit 20i jumlah kursi di DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR periode sebelumnya.


"Kira-kira kalau calon presidennya cuma dua, pada 14 Februari 2024 masih 8 bulan sebelum Pak Jokowi berakhir, sudah ada presiden terpilih," katanya.


Ini yang dimaksud Fahri lemdak kedua bagi Jokowi yang lebih mengerikan. Karena orang sudah ada yang datang ke presiden terpilih memberi selamat, hingga ada yang membentuk rumah transisi. Hal tersebut berpotensi akan mengganggu jalannya roda pemerintahan. 


"Ujung-ujungnya merugikan rakyat. Rakyat sebenarnya nggak mau kita bertengkar begini. Rakyat maunya nyoblos sebentar setelah itu balik kerja lagi. Bersawah, mau berternak, kerja di pabrik," ungkapnya.


"Ini orang tawuran semua nggak ada sistem. Dan ini lebih kejam dari perang yang diregulit seperti perang Rusia Ukraina yang masih ada aturannya. Tapi perang Pemilu di Indonesia nggak ada aturannya," pungkasnya.


Sumber Berita / Artikel Asli : kontenjatim

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved