Mantan Kabareskrim, Susno Duadji, menyinggung perihal kasus dugaan setoran uang ke Kabareskrim Polri terkait tambang ilegal yang sempat diviralkan oleh Ismail Bolong.
Susno mengatakan bahwa oknum-oknum penambang ilegal bekerja sama dengan penyandang dana dan penyandang dana bekerja dengan aparat terkait.
Susno menduga ada banyak oknum-oknum seperti Ismail Bolong. Bahkan, untuk satu Ismail Bolong saja, keuntungannya mencapai puluhan miliar per bulan.
“Ismail Bolong katakanlah untuk satu Ismail Bolong saja. Dia katakan keuntungannya puluhan miliar sebulan. Itu setelah dikurangi uang koordinasi,” ujar Susno di tayangan video di kanal YouTube Refly Harun pada Jumat (25/11).
Selain itu, purnawirawan polisi itu juga menduga pemerintah mengetahui hal tersebut tetapi memilih untuk tetap diam.
“Baru Ismail Bolong, yang bolong ini banyak, bukan Ismail Bolong aja. Ada Ismail Bolong yang lain dan di provinsi lain ada. Tahukah pemerintah? Tahu. Kenapa dia diam? Ya nggak tau saya,” ujar Susno.
Ismail Bolong sempat menghebohkan publik dengan viral videonya soal setoran uang ke Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto.
Setoran tersebut diduga berasal dari hasil tambang ilegal yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim) di mana Ismail memang sempat bertugas di Polrestas Samarinda, Kaltim.
Bahkan, ada dugaan terkait kasus tersebut telah dilaporkan dan diperiksa oleh Divisi Propam Polri yang saat itu masih dijabat Ferdy Sambo.