Aktivis anti-judi online, Ferry Irwandi, mengungkapkan keterlibatan sejumlah "orang besar" dalam jaringan perjudian online yang merugikan negara dan masyarakat. Dalam video terbaru yang ia unggah, Ferry menyatakan bahwa selain bandar judi dan influencer, beberapa oknum pemerintah dan pihak-pihak berpengaruh juga diduga melindungi dan memfasilitasi praktik ilegal tersebut.
Ferry mengklaim telah mengumpulkan informasi terkait keterlibatan orang-orang berpengaruh dalam jaringan judi online, termasuk oknum dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang diduga melindungi situs judi online. "Kominfo, yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat, malah diduga melindungi bisnis bandar judi," ujar Ferry.
Selain oknum pemerintah, Ferry juga menyoroti keterlibatan sejumlah perusahaan fintech terdaftar secara legal di Indonesia yang diduga berperan sebagai pintu transaksi judi online. "Mereka mengklaim diri sebagai perusahaan teknologi, namun nyatanya mereka mendukung maraknya perjudian online," tambahnya.
Menurut Ferry, kerugian negara akibat perjudian online sudah mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya, dengan dampak sosial dan ekonomi yang sangat merugikan. Kerusakan yang dialami oleh individu dan keluarga pun menjadi alasan utama mengapa ia terjun dalam perjuangan ini.
Ferry menyebutkan bahwa ia telah mengidentifikasi beberapa nama yang terlibat dalam jaringan judi online, termasuk oknum Kominfo dan eks pejabat tinggi BUMN. Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian orang yang terlibat menerima imbalan hingga Rp8,5 juta per bulan untuk melindungi dan memfasilitasi situs-situs judi online agar tetap beroperasi.
Ferry menjelaskan dampak buruk dari judi online, yang tidak hanya merusak ekonomi keluarga tetapi juga menyebabkan masalah sosial lainnya, seperti perbudakan dan human trafficking. Ia menegaskan bahwa praktik ini akan terus berkembang jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah dan masyarakat.
"Saya tidak akan berhenti melawan judi online, meskipun ini bukan pertarungan mudah," kata Ferry, yang selama ini aktif mengungkap fakta-fakta terkait judi online di media sosial. Ia mengungkapkan bahwa perjuangannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk melindungi masyarakat dari bahaya judi online yang merusak masa depan banyak orang.
Ferry juga mencatat bahwa semakin banyak pihak yang mendukung perjuangannya, baik dalam bentuk dukungan moral maupun informasi. "Saya mulai perjuangan ini sendiri, tapi kini banyak yang bergabung dan memberikan dukungan," ujarnya.
Ia menambahkan, perjuangannya bukan hanya untuk mengungkap siapa yang terlibat, tetapi juga untuk menghentikan praktik judi online yang merugikan. "Kita harus melawan ini, satu per satu, sampai rantai yang melindungi judi online diputus," tegasnya.
Ferry berharap pengungkapan kasus-kasus judi online yang semakin besar ini dapat membuka mata masyarakat dan pemerintah. "Meskipun judi online tidak akan hilang sepenuhnya, kita harus berjuang agar praktik ini tidak berkembang dengan bebas," ujarnya.
Ferry juga mengingatkan bahwa perjuangannya masih jauh dari selesai, dan ia berharap semakin banyak pihak yang peduli dan bergabung dalam upaya pemberantasan judi online. "Ini bukan hanya soal saya atau kalian, ini soal masa depan bangsa kita. Kita harus bersatu untuk melawan ini," tegasnya.(*)