Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Herindra akan menggantikan Budi Gunawan yang sudah hampir satu dekade memimpin lembaga spionase tersebut.
Penunjukan Herindra sebagai Kepala BIN ini cukup mengejutkan publik karena keluar menjelang Jokowi lengser dari kursi Presiden RI. Padahal biasa Kepala BIN itu ditunjuk dan diangkat oleh Presiden RI baru atau terpilih hasil pemilu. Dalam hal ini ranah penunjukan Kepala BIN seharusnya menjadi kewenangan dari Prabowo Subianto.
Namun Jokowi mengaku jika keputusannya menunjuk Herindra ini sudah berdasarkan hasil diskusinya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Dan kita juga telah berbicara dengan pak Prabowo, itu atas permintaan dari Pak Prabowo," kata Jokowi di Asahan, Sumatera Utara, Rabu (16/10/2024).
Menurutnya, Kepala BIN baru nantinya akan dilantik bersamaan dengan para Menteri baru di Kabinet Prabowo-Gibran.
"Oh itu administrasi aja. Administrasi artinya karena kepala BIN yang baru ini akan dilantik bersama-sama dengan menteri pada tanggal 21 (Oktober) sehingga itu dilakukan," kata.
Herindra Orang Dekat Prabowo dan Jokowi
Di luar polemik soal penunjukan Kepala BIN ini, publik perlu mengetahui jika Herindra bukanlah orang asing bagi Prabowo Subianto. Pasalnya Herindra sebelumnya merupakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) atau wakil dari Prabowo. Sehingga bisa dikatakan Prabowo dan Herindra sudah memiliki kedekatan khusus.
Selain memiliki kedekatan dengan Prabowo, Herindra juga dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini terbukti saat Herindra menikahkan putra semata wayangnya, Arief Akbar pada Desember 2022. Dalam pernikahan tersebut, Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo menjadi saksi pernikahan tersebut.
Masuknya Herindra menjadi Wamenhan ini tak lepas dari andil besar Prabowo Subianto. Pasalnya Presiden terpilih ini memang sangat menghargai dan mengapresiasi para lulusan-lulusan terbaik di Akmil. Hal ini terbukti dengan ditariknya Letjen TNI (Purn) Herindra dan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto ke Kemhan. Untuk Donny saat ini merupakan Sekjen Kemhan sejak 2020 hingga sekarang.
Keduanya merupakan peraih penghargaan Adhi Makayasa di Akmil pada angkatannya masing-masing, Herindra Akmil 1987 dan Donny Ermawan Akmil 1988.
Lulusan Terbaik Akmil dan Teman Seangkatan Andika Perkasa
Herindra merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987. Dia merupakan lulusan terbaik diangkatannya sekaligus penerima penghargaan Adhi Makayasa.
Selain itu Herindra merupakan teman seangkatan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa dan Staf Khusus Menhan, Letjen TNI (Purn) AM Putranto. Kedua koleganya tersebut saat ini sedang bertarung di kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024. Meski begitu, AM Putranto hanya menjadi Ketua Timses pasangan Cagub dan Cawagub Jateng, Ahmah Luthfi-Taj Yasin.
Dalam kerier militer, Herindra sempat menduduki sejumlah jabatan penting dan strategis. Namun hampir sepanjang kariernya, Herindra banyak bergelut dengan dunia spionase atau intelijen.
Beberapa jabatan yang pernah dijabat oleh Herindra adalah Asintel Danjen Kopassus (2008), Asintel Kasdam Jaya (2009), Dirlitbang Pusintelad, Pamen Denma Mabesad (Dik Luar Negeri), Koorspri KSAD.
Selanjutnya, Herindra pernah menjabat sebagai Danrem 101/Antasari (2012-2013), Wadanjen Kopassus (2013-2015), Kasdam III/Siliwangi (2015), Danjen Kopassus (2015-2016), hingga Pangdam III/Siliwangi (2016-2017).
Selain itu, pria kelahiran Magelang, Jateng 59 tahun lalu ini juga pernah menjabat sebagai Pa Sahli Tk. III Bidang Hubint Panglima TNI (2017-2018), Irjen TNI (2018-2020), Kasum TNI (2020), dan Wamenhan RI (2020-2024) seperti dikutip dari inilah
Rapat Paripurna DPR Sahkan Herindra Jadi Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengesahkan Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal (Purn) TNI Muhammad Herindra, jadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), menggantikan Budi Gunawan.
Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Kamis (17/10/2024).
Rapat Paripurna dihadiri 382 orang anggota Dewan secara fisik.
Rapat dipimpin langsung Ketua DPR RI Puan Maharani, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Di meja pimpinan, Puan didampingi pimpinan DPR RI lainnya, yakni Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Sjamsurijal, dan Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa.
Awalnya, Dasco menyampaikan laporan tim DPR RI atas hasil pembahasan pertimbangan pemberhentian dan pengangkatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Dasco menyebut, DPR RI menerima surat presiden (Surpres) tentang permohonan pertimbangan pemberhentian dan pengangkatan kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Adapun soal pergantian Kepala BIN ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada DPR melalui surat presiden RI Nomor 51 tanggal 10 oktober 2024.
"Untuk menindaklanjuti itu, pada 16 Oktober tim DPR menggelar RDPU dengan calon Kepala BIN yang dipimpin Ketua DPR RI Puan Maharani, dan dihadiri seluruh Wakil Ketua DPR RI dan seluruh perwakilan fraksi di DPR RI," ujar Dasco.
Dasco mengatakan DPR RI memberi persetujuan pemberhentian Budi Gunawan sebagai Kepala BIN dan memberi persetujuan kepada Herindra sebagai Calon Kepala BIN.
"Atas laporan Tim DPR RI itu, apakah saudara Herindra layak menjadi Kepala BIN menggantikan Budi Gunawan dapat disetujui?" tanya Puan kepada peserta rapat.
"Setuju," jawab peserta rapat.
Diberitakan, Wakil Menteri Pertahanan M Herindra untuk menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), pada Rabu (16/10/2024) kemarin.***