Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

PDIP Bertanya-tanya Mengapa Aparat Seolah Diam Saat Diskusi Refly dkk Dibubarkan Preman

PDIP Bertanya-tanya Mengapa Aparat Seolah Diam Saat Diskusi Refly dkk Dibubarkan Preman

PDI Perjuangan mengutuk aksi barbar penyerangan sekelompok preman dalam acara dan diskusi Silaturahmi kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional di Kemang, Jakarta Selatan (Jaksel), Sabtu (28/9/2024). PDI Perjuangan juga menyayangkan sikap lemah aparat keamanan dari kepolisian, yang membiarkan aksi-aksi kelompok preman tersebut, saat memaksa pembubaran diskusi gelaran Forum Tanah Air (FTA) itu.

Juru Bicara PDI Perjuangan Cyril Raoul Hakim mengatakan, forum diskusi adalah sarana para warga negara untuk menyampaikan ide dan gagasan. Dan sarana diskusi tersebut, merupakan bagian dari hak dalam menyampaikan segala pendapat, maupun kritik. Bahkan jika diskusi tersebut membahas tentang pemimpin, maupun pemerintahan.

Namun sarana tersebut, kata Chico diberangus dengan cara-cara preman yang tak mencerminkan peradaban bernegara yang maju, dan demokratis. “Kami (PDI Perjuangan) sangat menyangkan, dan mengecam keras terjadinya aksi premanisme brutal yang mencoba mematikan ide dan gagasan yang akan dibahas dalam diskusi tersebut,” begitu kata Chico melalui pesan singkat kepada Republika, Senin (30/9/2024).

Chico mengaku menyayangkan, sikap pihak keamanan dan kepolisian yang membiarkan aksi-aksi premanisme tersebut terjadi sehingga membubarkan gelaran diskusi tersebut. “Kami juga menyesalkan aparat kepolisian yang diam, dan tidak bertindak sama sekali pada saat peristiwa premanisme brutal itu terjadi,” kata Chico.

Bahkan Chico menduga, ketika pembubaran paksa diskusi tersebut dilakukan para preman, aparat keamanan berseragam kepolisian seperti membiarkan.

“Kami mendorong dan mendesak agar aparat keamanan untuk melaksanakan tugas-tugasnya, dan fungsi-fungsinya sebagai penjamin keamanan bagi semua warga negara yang sedang menjalankan hak-hak konstitusionalnya. Sehingga kejadian seperti itu, tidak kembali terulang,” ujar Chico.

Pada Sabtu (28/9/2024) gelaran diskusi yang diadakan oleh Forum tanah Air di Hotel Grand Kemang, Jaksel, dibubarkan paksa oleh para preman yang mengatasnamakan Forum Cinta Tanah Air.

Dalam acara diskusi tersebut, dihadiri oleh sejumlah tokoh politik nasional, aktivis, dan beberapa purnawirawan TNI. Seperti Refy Harun, Sunarko, Din Syamsudin, Marwan Batubara, Rizal Fadhilah, dan yang lain. Para peserta diskusi tersebut, pun dihadiri oleh kalangan pegiat perempuan, pendakwaah, pun juga ibu-ibu biasa.

Akan tetapi, acara tersebut berujung pada masuknya sekelompok preman dengan pakaian bebas dan bermasker, mengacak-acak lokasi diskusi. Dari beberapa tayangan video yang beredar di media sosial (medsos) sekelompok preman tersebut mengintimidasi para peserta diskusi, dan merobek-robek baliho, serta spanduk di podium diskusi.

Kepolisian berseragam yang berada di lokasi, tak melakukan apapun pada saat sekelompok preman itu mengacak-acak arena diskusi. Meskipun tetap menggiring paksa para preman untuk keluar ke area hotel, tetapi kepolisian tak ada melakukan penangkapan. Reaksi keras para dari banyak pihak atas kejadian tersebut, baru mendesak Polri untuk menangkap para preman itu pada Ahad (29/9/2024).

Polda Metro Jaya, menangkap lima orang, dan menetapkan dua di antaranya sebagai tersangka. Di antaranya, adalah FEK, GW, JJ, LW, dan MD.

FEK selaku koordinator kerusahan telah ditetapkan sebagai tersangka. Begitupun dengan GW, yang merupakan pelaku lapangan pembuat kerusuhan.

Kedua tersangka itu dijerat dengan sangkaan Pasal 170 juncto Pasal 351 KUH Pidana, dan Pasal 406 KUH Pidana. Sangkaan tersebut terkait dengan penganiayaan, dan pengrusakan.

Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal (Brigjen) Djati Wiyoto mengatakan, dari keterangan lima yang ditangkap, dan dua yang sudah dijadikan tersangka, aksi premanisme pembubaran diskusi tersebut, karena alasan sepihak.

“Alasan perbuatan kelompok itu, bahwa diskusi tersebut tidak ada izin. Dan menganggap bahwa diskusi tersebut memecah belah persatuan dan kesatuan,” begitu kata Brigjen Djati seperti dikutip dari republika

 Ini Identitas Koordinator Perusuh Acara Diskusi Tokoh, Sempat Pelukan Dengan Polisi

 Sejumlah acara masyarakat sipil diadang oleh massa tak dikenal dalam dua hari terakhir, seperti diskusi Forum Tanah Air dan aksi mengarak 'Raja Jawa' di Jakarta.

Acara-acara ini memang digelar sebagai bentuk kritik terhadap berbagai peristiwa sosial politik yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, terutama menyinggung rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam undangan yang diterima terkait aksi arak-arakan, massa aksi disebut akan mengarak 'Raja Jawa' dan membacakan '7 deadly sins' dari rezim yang dianggap telah memperburuk kondisi demokrasi dan kelestarian lingkungan.

Massa aksi awalnya berencana kumpul di Taman Menteng Jakarta Pusat sekitar pukul 14.00 WIB dan melakukan longmars ke Skate Park Dukuh Atas. 

Namun, saat aksi hendak dimulai dari Taman Menteng, tiba-tiba segerombolan massa tak dikenal mengadang dan merampas alat peraga aksi yang mereka bawa.

"Mereka lihat poster yang kita bawa. Tiba-tiba alat peraga diambil, poster yang Raja Jawa. Semua diambil. Mereka banyak. Mereka lebih banyak. Toa diambil," kata salah satu peserta aksi bernama Arhan.

Namun, massa tetap melanjutkan aksi dengan melewati rute Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Imam Bonjol, hingga Jalan Jendral Sudirman.



Saat di jalan Jenderal Sudirman dan hendak belok menuju kawasan Skate Park Dukuh Atas, mereka tiba-tiba dihalau oleh sekelompok massa tak dikenal lagi. Sekelompok massa itu meminta aksi dibubarkan.

Terlihat massa tak dikenal ini mencoba merebut atribut aksi. Mereka juga terlibat cekcok hingga timbul kericuhan.

"Mereka incar di pinggir jalan. Nah pas pertigaan mereka cepat tiba-tiba lari ambil alat peraga. Mereka juga menendang," kata salah satu peserta aksi Arhan.

Usai ricuh, para peserta aksi pun perlahan-lahan membubarkan diri sekitar pukul 15.37 WIB

Penyerangan juga dirasakan oleh diskusi yang diselenggarakan oleh Forum Tanah Air di sebuah hotel di Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (28/9). 

Diskusi yang dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, M. Din Syamsuddin, Rizal Fadhilah, dan Sunarko itu dibubarkan paksa oleh sekelompok orang tak dikenal.

Din Syamsuddin mengatakan awalnya sejak pagi sekelompok massa tak dikenal telah melakukan aksi orasi dari atas mobil komando di depan hotel sebelum acara dimulai.

"Tidak terlalu jelas pesan yang mereka sampaikan kecuali mengkritik para narasumber yang diundang dan membela rezim Presiden Jokowi," kata kata Din dalam keterangannya.

Kemudian, saat acara akan dimulai massa tersebut justru masuk ke dalam ruangan dan mulai melakukan aksi perusakan.

"Acara baru akan dimulai massa anarkis memasuki ruangan hotel dan mengobrak abrik ruangan. Polisi kelihatan diam membiarkan massa pengacau," ucap Din.

Akibatnya, acara diskusi batal dan menjadi konferensi pers. Dalam konferensi pers itu, para pembicara mengecam tindakan brutal kelompok massa dan menyayangkan aparat keamanan tidak menjaga keamanan dan melindungi masyarakat yang berkumpul di ruangan hotel.

Marwan Batubara yang juga turut hadir dalam acara itu membenarkan ihwal aksi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang. Sekuriti hotel katanya juga bahkan juga turut menjadi korban dalam aksi penyerangan tersebut.

"Mereka masuk ke dalam ruangan dan mengobrak-abrik perangkat, misalnya ada tripod, screen untuk in focus atau display lah ya, lalu mic, ada tongkat mic dicabut dipukulkan ke meja pokoknya menyerang dengan cara yang brutal," tutur dia.

"Dan ini kita nyatakan, setelah itu kan konferensi pers, ini tidak beradab, ini primitif, ini biadab, ini represif, itu secara objektif memang seperti itu adanya," sambungnya.

INI DIA KOORDINATOR PERUSUH ACARA DISKUSI TOKOH

Nama : Yacobus 

Pekerjaan : kordinator parkir discotik 2001 Cengkareng

Alamat : jln. Kapuk Raya Cengkareng Jakarta barat

Tunggu apa lagi @DivHumas_Polri? 

Mohon jangan sampai kasus ini berkembang jadi konflik horisontal dan isue SARA!

NIH ORANGNYA... YANG BERPELUKAN DENGAN POLISI.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved