Pengamat politik Said Didu kembali mengeluarkan kritik tajam terhadap pemerintah, khususnya terkait masa kepemimpinan Presiden Jokowi yang menurutnya telah melenceng dari idealisme awal.
Menariknya, Said Didu menilai Presiden Prabowo Subianto, sosok yang pernah berseberangan dengan Jokowi namun kemudian bergabung, memiliki potensi untuk tidak mengikuti jejak Jokowi.
Said Didu menyampaikan rasa kecewa atas apa yang disebutnya sebagai perubahan sikap Prabowo.
Di tengah kekhawatiran publik atas arah pembangunan nasional, Said Didu mengungkapkan bahwa ia pernah melihat lima nilai utama yang diyakininya ada dalam diri Prabowo.
Nilai-nilai tersebut, menurutnya, mengindikasikan bahwa Prabowo memiliki kapasitas untuk tidak mengulangi pendekatan pemerintahan Jokowi jika nantinya memimpin.
Said Didu menjelaskan lima nilai yang seharusnya melekat pada Prabowo: patriotisme, nasionalisme, keadilan, kerakyatan, dan demokrasi.
Menurutnya, Prabowo pernah menunjukkan sikap patriotik ketika menolak investasi asing yang dinilai dapat mengancam kepentingan nasional.
Said Didu berharap Prabowo dapat kembali pada nilai-nilai tersebut tanpa terpengaruh oleh politik Jokowi yang menurutnya menyimpang.
Said Didu juga mengkritik keras adanya nepotisme dalam pemerintahan saat ini.
Ia khawatir bahwa praktik-praktik nepotisme akan semakin mengakar jika terus dilanjutkan, terutama jika Prabowo tidak mampu menjaga jarak dari pengaruh lingkungan sekitar Jokowi.
Dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Said Didu menjelaskan, “Jangan sampai pemerintahan jatuh ke tangan yang hanya mementingkan keluarga.”
Pernyataan tersebut merujuk pada beberapa posisi strategis di BUMN yang kini, menurutnya, diisi oleh orang-orang yang dekat dengan elite politik, bukan berdasarkan kompetensi.
Said Didu menyatakan bahwa pada awal masa pemerintahan, ia sempat percaya pada Jokowi, terutama ketika kabinet diisi oleh sosok-sosok yang dinilai jujur dan kompeten.
Namun, pergantian kabinet pada 2016 menjadi titik balik yang membuat Said Didu mulai ragu, terutama setelah melihat menteri-menteri kritis dan lurus digantikan oleh figur lain.
Bagi Said Didu, hal ini adalah awal dari berbagai kebijakan yang lebih berpihak pada kelompok tertentu ketimbang rakyat.
Said Didu berharap Presiden Prabowo dapat kembali pada nilai-nilai yang pernah dia anut sebelum berkoalisi dengan Jokowi.
Dia menekankan pentingnya bagi Prabowo untuk menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan politik.
“Jika Prabowo benar-benar kembali ke dirinya, saya yakin ia akan punya sikap berbeda, terutama terhadap proyek besar dan arah pembangunan nasional,” tutup Said Didu.(*)