Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] LENGKAP Usai Prabowo Panggil Sejumlah Tokoh Untuk Kabinet 2024-2029, Ini Hasilnya: 49 Menteri – 60 Wakil Menteri

Prabowo Subianto, calon Presiden terpilih untuk periode 2024-2029, mulai memanggil sejumlah tokoh untuk mengisi kabinet barunya. Pada Senin (14/10/2024), sebanyak 49 tokoh dipanggil ke kediamannya di Jalan Kartanegara, Jakarta, untuk dibahas sebagai calon menteri di pemerintahan mendatang. Nama-nama tersebut berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari politisi, akademisi, hingga tokoh masyarakat.

Nama-nama seperti Ketua DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi, Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono, pegiat HAM Natalius Pigai, dan politisi Golkar Nusron Wahid termasuk dalam daftar yang dipanggil untuk mengisi pos menteri. Beberapa tokoh dari partai politik lain juga hadir, seperti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Sementara itu, pada Selasa (15/10/2024), Prabowo kembali memanggil lebih dari 60 tokoh untuk mengisi jabatan wakil menteri. Di antara nama-nama tersebut, terlihat tokoh-tokoh berpengaruh seperti mantan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, politikus Gelora Anis Matta, dan advokat Otto Hasibuan. Beberapa figur publik yang lebih dikenal di luar politik, seperti mantan atlet Taufik Hidayat, musisi Yovie Widianto, dan aktor Raffi Ahmad, juga termasuk dalam daftar calon wakil menteri yang dipanggil.

Harapan Masyarakat dan Tantangan Kabinet Baru

Pemanggilan sejumlah nama ini memunculkan harapan baru sekaligus pertanyaan dari berbagai pihak terkait komposisi kabinet Prabowo. Sebagian besar masyarakat berharap ada perubahan signifikan dari pemerintahan sebelumnya, mengingat Prabowo berulang kali menyuarakan pentingnya reformasi dan pembaharuan dalam sistem pemerintahan. Namun, kehadiran beberapa tokoh yang merupakan bagian dari kabinet Presiden Jokowi sebelumnya menimbulkan kekhawatiran bahwa kontinuitas tanpa perubahan yang signifikan akan terjadi.

Dengan pemanggilan 49 calon menteri dan 60 calon wakil menteri, Prabowo Subianto dihadapkan pada tantangan besar untuk memenuhi ekspektasi masyarakat yang menginginkan pemerintahan yang efektif, transparan, dan bersih dari kepentingan politik praktis. Nama-nama yang terpilih nantinya akan menjadi penentu arah kebijakan dan kinerja pemerintahan lima tahun mendatang seperti dikutip dari fusilatnews

Berikut adalah daftar tokoh calon menteri yang dipanggil Prabowo Subianto, Senin (14/10/2024):

  1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi
  2. Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono
  3. Istri mantan Direktur Utama Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana
  4. Pegiat HAM, Natalius Pigai
  5. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto
  6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon
  7. Politikus Golkar, Nusron Wahid
  8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf
  9. Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait
  10. Politikus PKB, Abdul Kadir Karding
  11. Wakil Ketua Umum Golkar, Wihaji
  12. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya
  13. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
  14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi
  15. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
  16. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan
  17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro
    18.Akademisi, Yassierli 19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra
  18. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia
  19. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti
  20. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar
  21. Wakapolri Komjen Agus Andrianto
  22. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni
  23. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
  24. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
  25. Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk
  26. Politikus Demokrat, Iftitah Sulaeman
  27. ⁠Politikus Golkar, Maman Abdurrahman
  28. ⁠Akademisi Prof Rachmat Pambudy
  29. Sekjen Menteri Perdagangan, Budi Santoso
  30. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
  31. Sekjen Kementerian PUPR, Raden Dodi Priyono
  32. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
  33. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin
  34. Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar
  35. Menteri Pertanian,Andi Amran Sulaiman
  36. Menteri BUMN, Erick Thohir
  37. Menpora, Dito Ariotedjo
  38. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
  39. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
  40. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
  41. Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica TAN
  42. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi
  43. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas
  44. Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Donny Ermawan Taufanto
  45. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
  46. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra
  47. ⁠Meutya Hafid – politisi Golkar

Sementara hari ini, Prabowo kembali memanggil lebih dari 55 orang untuk menjadi wakil menteri di masa pemerintahan 2024-2029.

Berikut adalah daftar tokoh calon wakil menteri yang dipanggil Prabowo Subianto, Selasa (15/10/2024):

  1. Pramono (Eks Seskab)* (bukan calon Wamen)
  2. Viva Yoga Mauladi (PAN)
  3. Anis Matta (Gelora)
  4. Dzulfikar A. Tawalla (Ketua PP Pemuda Muhammadiyah)
  5. Isyana Bagoes Oka (PSI)
  6. Bima Arya (PAN)
  7. Budiman Sudjatmiko
  8. Christina Aryani (Golkar)
  9. Aminnudin Maruf (eks stafsus Jokowi)
  10. Kartika Wirjoatmodjo (Wamen BUMN)
  11. Dony Oskaria (Injourney)
  12. Arrmanatha Nasir (Dubes NY)
  13. Immanuel Ebenezer
  14. Angga Raka Prabowo (Wamenkominfo)
  15. Fahri Hamzah (Gelora)
  16. Todotua Pasaribu
  17. Yuliot Tanjung
  18. Ossy Dermawan (Demokrat)
  19. Romo Muhammad Syafii (Gerindra)
  20. Nezar Patria (Wamenkominfo
  21. Diana Kusumastuti (PUPR)
  22. Helvi Yuni Moraza (Komisaris LEN)
  23. Giring Ganesha (PSI)
  24. Komjen Purwadi Arianto
  25. Juri Ardiantoro (KSP)
  26. Afriansyah Noor (Wamenaker)
  27. Otto Hasibuan (Advokat)
  28. Diaz Hendropriyono
  29. Ferry Juliantono (Gerindra)
  30. Agus Jabo Priyono (Prima)
  31. Dirjen Imigrasi Silmy Karim
  32. Mantan Atlet Taufik Hidayat
  33. Atip Latipulhayat
  34. Dahnil Anzar
  35. Budi Arie Setiadi
  36. Ahmad Riza Patria
  37. Dudung Abdurahman
  38. Dyah Roro Esti
  39. Lodewijk F Paulus
  40. Raffi Ahmad
  41. Suahasil
  42. Yovie Widianto
  43. Faisol Riza
  44. Thomas Djiwandono
  45. Anggito Abimanyu
  46. Hasan Nasbi
  47. Gus Miftah
  48. Mardiono
  49. Fajar Riza Ulhaq
  50. Haikal Hassan Baras
  51. Gus Irfan Yusuf
  52. Ahmad Ridha Sabana
  53. Komjen Suntana (Kabaintelkam Polri)
  54. Stella Christie
  55. Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej)
  56. Didit Herdiawan
  57. Bambang Eko Suhariyanto
  58. Mugiyanto Sipin
  59. Sulaiman Umar
  60. Fauzan (eks Rektor UMM)
16 Menteri Wajah Lama Dipanggil ke Kertanegara, Titipan Jokowi di Kabinet Prabowo?

 Deretan wajah lama bakal menghiasi kabinet pemerintahan Prabowo Subianto, seiring presiden terpilih itu yang memanggil 16 menteri dan 1 wakil menteri Presiden Jokowi ke Kertanegara sebagai calon menteri.

Diketahui pemanggilan tersebut dilakukan Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin kemarin. Total ada 49 orang yang menghadap.

Terkait wajah lama di kabinet Jokowi yang turut menghadap ke Kertenegara tentu mendapat sorotan. Sebab 30 persen lebih dari total 49 calon menteri tersebut bakal diisi kembali oleh menteri-menteri Jokowi.

Dugaan nama-nama itu merupakan titipan dari Jokowi kepada Prabowo kian mencuat. Sebab bila sekadar untuk keberlanjutan, rasa-rasanya tidak perlu sampai memboyong wajah lama ke kabinet baru.

"Keberlanjutan itu tidak bergantung pada menteri, melainkan pada komando presiden karena kebijakan dan program utama pemerintah sudah diundangkan," kata Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah, Selasa (15/10/2024).

Berdasarkan hal tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini menduga bahwa memang wajah-wajah lama yang ikut menghadap ke Kertanegara adalah titipan kepala negara saat ini.

"Untuk itu, masuknya kembali nama-nama di kabinet Jokowi punya potensi sebagai titipan Jokowi, terlebih pada akhir ini Prabowo intens diminta menghadap Jokowi, terbaru di Solo, ini menandai jika Jokowi tidak begitu saja memberikan kebebasan pada Prabowo," kata Dedi.

Menurut Dedi, sebagai presiden terpilih yang memiliki hak prerogatif dalam penyusunan kabinet, Prabowo bisa lebih mandiri. Tetapi yang terjadi kini justru Prabowo mengikuti corak Jokowi.

"Ironisnya Prabowo terkesan ikut corak kekuasaan yang dibawa Jokowi, padahal Prabowo seharusnya dapat lebih tegas dan mandiri," kata Dedi.

Sementara itu, pengamat politik Ujang Komarudin melihat ada banyak kemungkinan mengenai menteri-menteri Jokowi yang dipanggil sebagai calon menteri ke kediaman Prabowo.

Menurutnya alasan-alasan tersebut bisa jadi karena Prabowo menginginkan keberlanjutan pemerintahan.

Mengingat sejumlah menteri lama yang diboyong adalah menteri-menteri bidang ekonomi.

"Mungkin karena kemarin mengalami masa masa sulit di pandemi, menteri di bidang ekonomi dianggap sukses, dianggap baik, dianggap bisa menjaga stabilitas ekonomi di Indonesia sehingga dijadikan lagi," kata Ujang kepada Suara.com, Selasa (15/10/2024).

Namun kemungkinan lain adalah adanya potensi nama-nama titipan dari Jokowi, kemudian pembagian kekuasaan atau power sharing untuk partai politik, dan rencana pembentukan zaken kabinet yang terdiri dari ahli di bidangnya.

"Itu kan kepentingan-kepentingan itu di-mix, dikombinasi, disatukan dalam sebuah perahu kabinet itu. Jadi kalau saya sih lihatnya ya mungkin di situ semua semua itu yang saya katakan tadi adalah diformulasikan, dieksekusi, diimplementasikan dalam kabinet Prabowo-Gibran," kata Ujang.

Menurutnya, bila nama-nama lama kembali mengisi kabinet mendatang karena pembentukan zaken kabinet, alasan tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima.

"Ya kalau kita bicara hanya membentuk zaken kabinet saja kelihatannya juga kontradiksi juga karena faktanya banyak dari kalangan partai politik kan gitu," kata Ujang.

Ia mengatakan pembentukan kabinet tentu menjadi kewenangan Prabowo. Kekinian menteri-menteri yang kelak dilantik perlu diawasi kinerjanya dalam 100 hari pertama.

"Ya kita serahkan semuanya kepada Prabowo karena itu memang hak bagi Prabowo karena itu hak prerogatif, jadi kita harus hormati, hargai siapapun yang dijadikan menteri. Tinggal kita nilai nanti ketika 100 hari ketika 3 bulan ke depan bagus atau tidak kinerjanya," kata Ujang.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved