Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, tidak terlihat adanya penutupan jalan maupun kumpulan massa apel akbar pasukan berani mati bela Presiden Joko Widodo, pada Minggu (22/9).
Pantauan Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL pada pukul 10.30 hingga pukul 10.45 WIB, situasi jalan raya di sekitaran Monumen Nasional (Monas) terlihat ramai lancar.
Banyak pengunjung Monas yang terlihat wara-wiri. Mengingat, ada kegiatan rangkaian acara HUT ke-79 TNI di dalam Monas.
Sementara itu, tidak terlihat pula kumpulan massa yang mengatasnamakan pasukan berani mati Jokowi. Bahkan, tidak ada penutupan jalan di sekitar Patung Kuda.
Tak hanya itu, sekitar pukul 11.00 WIB, juga tidak terlihat adanya kumpulan massa di sekitar Taman Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Mengingat, beredar kabar bahwa pasukan ini juga akan berkumpul di lokasi ini.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, di kawasan Monas dan Patung Kuda ada kegiatan rangkaian acara HUT ke-79 TNI.
"Monas dan Patung Kuda acara lari dan bike HUT TNI," kata Kombes Susatyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu pagi (22/9).
Namun demikian saat ditanya terkait apakah ada pemberitahuan rencana apel akbar pasukan berani mati Jokowi yang masuk ke Polri, Kombes Susatyo belum menjawabnya.
Beberapa waktu belakangan ini, publik dihebohkan dengan adanya rencana apel akbar pasukan berani mati Jokowi yang akan diselenggarakan pada 22 September 2024.
Pasukan berani mati Jokowi itu disebut bertujuan mengawal Jokowi hingga berakhirnya masa jabatan Presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang seperti dikutip dari rmol
Pasukan Berani Mati Jokowi Bikin Repot Kalau Mati Beneran
Setiap kegiatan yang melibatkan massa wajib dilaporkan kepada aparat berwajib, dalam hal ini Polri. Jika kegiatan tersebut berlangsung tanpa izin, maka itu termasuk ilegal dan patut dibubarkan.
Demikian penegasan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menanggapi rencana apel akbar Pasukan Berani Mati pendukung Presiden Jokowi di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Minggu (22/9).
"Sampai hari ini belum ada (izin apel akbar pasukan berani mati) kan? kalau tiba-tiba ada berarti liar, kita lihat aja aparat keamanan bagaimana," kata Gatot di kanal YouTube Hersubeno Point.
Ia juga menegaskan bahwa pihak kepolisian perlu memberikan penjelasan resmi agar masyarakat tidak cemas. Jangan sampai ada gesekan antarkelompok yang justru berpotensi konflik.
"Harusnya pemerintah peka dan mengambil tindakan yang menenangkan publik bukan melakukan pembiaran sehingga kabar ini menyebar ke mana-mana," tegas Gatot.
Gatot menambahkan, jika kegiatan tersebut tetap berlangsung, ia berharap tidak perlu ada pendukung dari luar Jakarta yang datang untuk bergabung.
"Kan kalau mati beneran bikin repot harus diantar lah dan sebagainya," pungkasnya .***