Pakar hukum tata negara harus memberikan solusi agar Fufufafa tidak bisa dilantik menjadi wakil presiden karena yang bersangkutan memiliki cacat moral.
“Adakah solusi hukum ketatanegaraan agar Fufufafa tidak dilantik jadi wapres,” kata politikus PKS Mulyanto di akun X (Twitter), Sabtu (28/9/2024).
Pakar hukum tata negara Refly Harun menyebut sekarang Gibran Rakabuming Raka bisa saja tidak dilantik sebagai Wakil Presiden (Wapres) dari Presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober mendatang.
Refly Harun mengatakan Gibran bisa tidak dilantik sebagai Wapres jika dibuktikan melakukan perbuatan tercela, sementara dirinya kini dicurigai sebagai pemilik akun Kaskus Fufufafa yang berisi hinaan hingga komentar tidak senonoh.
“Sekarang Gibran bahkan secara teoritis bisa saja tidak dilantik sebagaimana yang sudah saya jelaskan melalui pasal 169 huruf e dan terutama huruf j Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum maka Gibran bisa tidak dilantik sebagai presiden kalau dibuktikan bahwa dia melakukan perbuatan tercela,” ungkapnya.
“Dan perbuatan tercela tidak perlu dibuktikan di pengadilan, cukup ada kesepakatan dari Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) secara politik maka Gibran bisa tidak dilantik sebagai wakil presiden terpilih,” imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Selasa (24/9).
Mantan Wakapolri: Gibran Bisa 'Batal Dilantik' Jadi Wakil Presiden!
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (Gibran) tidak bisa dilantik dikarenakan berhalangan tetap terseret kasus hukum termasuk dugaan penistaan agama Islam yang telah dilaporkan oleh masyarakat.
“Muncul Fufufafa, selama tidak ada masalah presiden dan wakil presiden tetap dilantik. Yang ada masalah wakil presiden terkait hukum, kesusilaan ini anggap berhalangan tetap dan tidak bisa dilantik,” kata mantan Wakapolri Oegroseno dalam di Channel YouTube Bang Edy.
Kasus dugaan penistaan agama oleh Gibran melalui akun Fufufafa, kata Oegroseno bisa ditindaklanjuti.
“Polisi pernah menindaklanjuti kasus penistaan agama yang dilakukan saudara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),” tegasnya.
Oegroseno meminta aparat kepolisian untuk bekerja untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara dan bukan penguasa.
“Sebagai senior hanya bisa mengingatkan agar kepolisian bekerja untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara,” paparnya seperti dikutip dari suaranasional
Akun Kaskus kontroversial Fufufafa masih terus menjadi perbincangan. Akun tersebut bahkan semakin meresahkan ketika dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui sebelumnya, tak sedikit publik yang menduga Fufufafa adalah wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Selain menghina Prabowo Subianto dan keluarga, Fufufafa juga dikenal cabul lantaran melecehkan para selebriti. Akun tersbeut terkait dengan situs dewasa dan terlarang.
Soal Fufufafa yang diduga keranjingan situs dewasa, Psikolog Forensik Reza Indragiri mengaku cukup khawatir jika Gibran memang Fufufafa.
Pasalnya Fufufafa yang diduga keranjingan situs bisa saja punya masalah di bagian otaknya. Hal ini yang bisa saja berpengaruh pada pengambilan kebijakan.
"Studinya mengerikan ini enggak mendramatisasi, ketika otak manusia kecanduan pornografi itu akan berpengaruh pada otak depannya, tapi otak depan fungsinya untuk fungsi eksekutif," ujar Reza seperti dikutip dari kanal YouTube Diskursus Net, Jumat (20/9/2024).
Fungsi eksekutif otak depan sendiri menurtu Reza memengaruhi orang berlogika, menyoroti persoalan, menciptakan penyelesaian, dan membuat keputusan.
"Sekarang bayangkan kalau wakil presiden kita volume otak depan sudah menyusut, sehingga kecakapan berpikir terganggu mengambil keputusan rentan jadi eror maka nasib kita bakal sengsara nggak sih," kata Reza.
"Jadi kehidupan kita ini berisiko di ujung tanduk kalau wapres kita semacam itu untung," imbuhnya.
Menurut Reza, meskipun masih ada presiden posisi wakil presiden bisa sama berpengaruhnya. Apalagi mengingat Prabowo Subianto yang sudah berumur.
"Tapi tanpa mengurangi hormat, Pak prabowo kan usianya lanjut, kita berharap sehat dan panjang umur, tapi dengan penuh empati lihat Pak Prabowo usia lanjut kalau pak presiden berhalangan wapres yang maju," ujar Reza.
"No option kita punya wapres seperti itu yang bisa berbahaya kalau ambil keputusan," tandasnya.***