Untuk menyelamatkan masa depan Indonesia dari sosok yang berbahaya jiwanya disarankan otak pemilik akun Kaskus Fufufafa diperiksa menggunakan Brain CT Scanner.
Demikian disampaikan pakar telematika Roy Suryo melalui siaran pers yang dikutip redaksi, Jumat (20/9).
"Karena isi akun Kaskus Fufufafa sangat kasar, kotor, porno, bahkan kampungan," kata Roy Suryo.
Menurut Roy Suryo, pemeriksaan otak seseorang menggunakan Brain CT Scanner ini berguna untuk membantu dokter dalam memastikan adanya cedera atau luka di kepala serta penyakit yang menyerang otak, seperti tumor atau kanker otak, herniasi otak, sinusitis, dan hidrosefalus.
Kata Roy Suryo, hal ini termasuk bilamana ada seseorang yang memiliki "penyakit" addicted atau ketagihan terhadap hal-hal yang berbau pornografi serta sering berceloteh diksi yang kotor alias cenderung hate speech sebagaimana yang dilakukan oleh akun Kaskus Fufufafa itu.
"Penyakit ini akan terdeteksi dengan bentuk otak yang mengkerut terutama bagian depan dalam hasil pemeriksaan nantinya," kata Roy Suryo.
Roy Suryo Yakin 99,9 Persen Pemilik Akun Fufufafa adalah Gibran Rakabuming Raka
Pakar Telematika Roy Suryo yakin pemilik akun Fufufafa adalah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui polemik akun Fufufafa pada platform Kaskus kini menjadi salah satu tantangan politik di tengah perpindahan kekuasaan Jokowi-Ma’ruf Amin kepada Prabowo Subianto-Gibran yang tinggal menghitung hari.
Unggahan lama akun Fufufafa pun menggaung di media sosial, isinya termasuk soal pernyataan negatif terhadap Prabowo, bahkan keluarganya.
Muncul narasi dari warganet yang mencurigai akun tersebut dikelola Gibran.
Adanya hal tersebut, Roy berkeyakinan 99,9 persen, Gibran merupakan pemilik akun Fufufafa.
"Saya bicara teknis saja bahwa 99,9 persen memang akun Fufufafa itu load and clear adalah akun milik mantan Wali Kota Solo ataupun Wakil Presiden Terpilih kita, Gibran," ujarnya dalam acara Talkshow Overview Tribunnews, Rabu (18/9/2024).
Dirinya menggunakan dua pendekatan untuk pernyataan tersebut, yakni dengan pendekatan socio technical dan pendekatan pure technical.
Pada pendekatan pertama yakni socio technical, dirinya mengamati pada cara menulis di akun Fufufafa, yang beberapa kata ditulis dengan gaya sama yang juga digunakan di akun media sosial Chili Pari. Diketahui Chili Pari merupakan usaha milik Gibran.
"Cara menulis seseorang itu tidak pernah berubah, ketika dia menuliskan kata 'yang' itu dengan cara 'yg', clear betul ketika akun dia yang lain yakni Chili Pari, dia menggunakan gaya bahasa yang sama," lanjut Roy.
Roy juga mengatakan keberkaitan Fufufafa dengan akun-akun disebut-sebut milik Gibran serta Kaesang Pangarep seperti dikutip dari rmol
Psikolog Forensik: Bahaya Kita Punya Wapres seperti Itu
Akun Kaskus kontroversial Fufufafa masih terus menjadi perbincangan. Akun tersebut bahkan semakin meresahkan ketika dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui sebelumnya, tak sedikit publik yang menduga Fufufafa adalah wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Selain menghina Prabowo Subianto dan keluarga, Fufufafa juga dikenal cabul lantaran melecehkan para selebriti. Akun tersbeut terkait dengan situs dewasa dan terlarang.
Soal Fufufafa yang diduga keranjingan situs dewasa, Psikolog Forensik Reza Indragiri mengaku cukup khawatir jika Gibran memang Fufufafa.
Pasalnya Fufufafa yang diduga keranjingan situs bisa saja punya masalah di bagian otaknya. Hal ini yang bisa saja berpengaruh pada pengambilan kebijakan.
"Studinya mengerikan ini enggak mendramatisasi, ketika otak manusia kecanduan pornografi itu akan berpengaruh pada otak depannya, tapi otak depan fungsinya untuk fungsi eksekutif," ujar Reza seperti dikutip dari kanal YouTube Diskursus Net, Jumat (20/9/2024).
Fungsi eksekutif otak depan sendiri menurtu Reza memengaruhi orang berlogika, menyoroti persoalan, menciptakan penyelesaian, dan membuat keputusan.
"Sekarang bayangkan kalau wakil presiden kita volume otak depan sudah menyusut, sehingga kecakapan berpikir terganggu mengambil keputusan rentan jadi eror maka nasib kita bakal sengsara nggak sih," kata Reza.
"Jadi kehidupan kita ini berisiko di ujung tanduk kalau wapres kita semacam itu untung," imbuhnya.
Menurut Reza, meskipun masih ada presiden posisi wakil presiden bisa sama berpengaruhnya. Apalagi mengingat Prabowo Subianto yang sudah berumur.
"Tapi tanpa mengurangi hormat, Pak prabowo kan usianya lanjut, kita berharap sehat dan panjang umur, tapi dengan penuh empati lihat Pak Prabowo usia lanjut kalau pak presiden berhalangan wapres yang maju," ujar Reza.
"No option kita punya wapres seperti itu yang bisa berbahaya kalau ambil keputusan," tandasnya.***