Sempat dicibir netizen perkara patung Istana Garuda IKN yang gelap dan mistis, I Nyoman Nuarta akhirnya melakukan penyemprotan asam untuk mempercepat proses oksidasinya.
Seperti yang diketahui, I Nyoman Nuarta telah menjelaskan bahwa proses oksidasi pada patung Garuda Istana IKN nantinya akan terjadi.
Proses oksidasi tersebut akan menyebabkan perubahan warna pada patung Garuda di Istana IKN yang terbuat dari tembaga perunggu dan kuningan tersebut.
Bahan seperti itu akan mengalami oksidasi dengan udara dan air sehingga membuatnya mengalami perubahan warna dari gelap menjadi hijau tosca.
Perubahan warna akibat oksidasi tersebut juga terjadi pada Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang ada di Bali karya I Nyoman Nuarta.
Seiring dengan berjalannya waktu, lapisan Patina tersebut akan berubah menjadi hijau kebiruan yang sangat cantik mirip dengan Patung GWK di Bali.
Terkait dengan hal tersebut, netizen masih saja mencibir bentuk Patung Garuda yang ada di Istana IKN.
Banyak yang menilai bahwa patung Garuda tersebut terkesan sangat gelap dan beraura mistis.
Untuk menepis hal tersebut, I Nyoman Nuarta akhirnya menyemprotkan asam tertentu yang sudah ditakar terlebih dahulu.
I Nyoman Nuarta menyebut, semua seniman memiliki rahasia sendiri untuk melakukan upaya tersebut.
Pengaplikasiannya sendiri akan disesuaikan dengan cuaca dan kelembaban wilayah di Ibu Kota Nusantara IKN.
Sebagai informasi, Patina hijau ini merupakan lambang dari keberlanjutan dan keabadian sehingga menjadikannya sebagai komitmen dalam lingkungan.
Warna hijau tosca atau kebiru-biruan ini akan muncul dan terlihat sangat cantik.
Proses ini dilakukan untuk mempercepat proses oksidasi dan membuktikan kepada netizen bahwa patung Garuda yang ada di Istana IKN ini tidaklah seram maupun mistis.
Proses penyemprotan asam ini juga akan dibantu dengan kondisi cuaca di IKN.
Sehingga akan mempercepat proses oksidasi pada lapisan patung Garuda di Istana IKN tersebut.
Itulah rangkuman informasi mengenai I Nyoman Nuarta yang akhirnya semprotkan cairan asam untuk percepat proses oksidasi patung Garuda di Istana IKN, tepis cibiran netizen yang menganggapnya terlihat mistis seperti dikutip dari ayobandung
Dibangun Rp2 Triliun, Istana Garuda IKN Ternyata Jadi Satu-Satunya di Dunia yang Dibangun sebagai Karya Seni
Dibangun dengan biaya Rp2 triliun, Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) ternyata menjadi satu-satunya istana kepresidenan di dunia yang dibangun dengan bentuk karya seni.
Desain istana negara yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini sangat identik dan melekat dengan negeri ini karena dilengkapi dengan patung raksasa yang menjadi simbol Negara Indonesia.
Jokowi memilih desain istana yang baru dengan bentuk burung garuda yang membentangkan sayapnya.
Desain ini merupakan rancangan langsung dari seorang seniman seni rupa hebat asal Indonesia, Nyoman Nuarta.
Nyoman mengatakan, terpilihnya bentuk Burung Garuda karena dinilai berkaitan erat dengan identitas Negara Indonesia.
“Desain Istana Garuda yang menjadi kantor presiden ini mengandung bahasa keindahan, keramahtamahan, keteduhan kemandirian, serta kewibawaan sebagai pemimpin bangsa yang besar,” ucap Nuarta dikutip dari website Menparekraf pada 28 Agustus 2024.
Istana Garuda yang baru ini memecahkan rekor sebagai istana presiden pertama di dunia yang dibangun dengan bentuk karya seni yang megah.
Burung Garuda raksasa ini berdiri di wilayah pusat pemerintahan dengan lahan seluas 55,7 Ha serta luas tapak mencapai 334.200 meter persegi.
Sedangkan patung Burung Garuda raksasanya terbuat dari bahan yang kokoh diantaranya, kerangka baja, serta cangkang dari tembaga, kuningan, galyalum serta kaca.
Untuk membangun secara keseluruhan istananya dikeluarkan biaya yang sangat besar mencapai Rp2 triliun.
Istana Kepresidenan terdiri dari bangunan lengkap seperti, lapangan upacara, bangunan istana, kantor presiden, kantor Sekretariat presiden, kantor staf khusus, paviliun presiden, wisma negara, mess paspampres, masjid, museum/dukasi, serta bangunan pendukung lainnya.
Lahan yang digunakan untuk membangun istana ini secara keseluruhan mencapai 100 hektare dengan luas area bangunan hanya 8% saja, sedangkan 92% sisanya akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau.
Pembangunan istana presiden yang baru ini diketahui mempertahankan unsur alam yang memadukan bangunan modern dengan alam terbuka.
Khusus Bangunan Kantor Presiden dibangun di atas lahan 3,5 Ha dengan ketinggian 4 lantai. Kantor Presiden akan berada di tempat teraman yaitu posisi tertinggi dari keseluruhan kawasan.***