Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bakal dijemput paksa Panitia Khusus (Pansus) Haji. Jika kembali mangkir pada panggilan ketiga.
Hal itu ditanggapi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan. Ia meminta Yaqut tak banyak alasan lagi.
“Sudahma gak usah terlalu banyak alasan dan drama,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Minggu (22/9/2024).
Menurutnya, jika Yaqut memang merasa benar, mestinya yakin saja memenuhi panggilan Pansus Haji.
“Kalau anda merasa dan yakin diri anda benar datang saja ke Pansus Haji di DPR,” ucapnya.
Doketahui, Yaqut kembali tak hadir dalam pemanggilan Pansus Haji DPR RI, Kamis kemarin. Itu adalah panggilan kedua.
Wakil Ketua Pansus Haji DPR RI, Marwan Dasopang, menyatakan bahwa pihak DPR telah merencanakan pemanggilan ketiga untuk Yaqut.
"Kita panggil sampai tiga kali. [Soal jemput paksa] nanti kita rapatkan, bagi kita hadir atau tidak, tidak ada persoalan," ujar Marwan saat dihubungi awak media, seperti dikutip dari Tirto, Minggu (22/9/2024).
Menurutnya, absennya Yaqut tidak akan menghentikan proses investigasi yang tengah berjalan. Penjemputan paksa yang direncanakan oleh Pansus Haji DPR merupakan upaya untuk mendapatkan kejelasan langsung dari Yaqut terkait dugaan pelanggaran dalam penyelenggaraan haji 2024.
Pansus berencana untuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum guna melaksanakan penjemputan ini jika diperlukan seperti dikutip dari fajar
Diketahui, polemik pengalihan kuota haji tambahan 2024 terus bergulir di Senayan. Pansus Angket Haji DPR akan memeriksa Yaqut Cholil Qoumas pekan ini. Pemeriksaan Menag yang sudah beberapa kali diagendakan itu urung terwujud hingga kemarin (11/9).
Sebelum raker bersama Komisi VIII DPR, Yaqut membantah bahwa dirinya dua kali mangkir dari panggilan pansus. Sebaliknya, dia mengaku belum pernah mendapatkan surat panggilan. ”Sampai saya datang ke sini (DPR, Red), saya belum pernah mendapatkan surat panggilan itu. Bisa dicek di sekretariat kesekjenan DPR,” ungkapnya di kompleks Senayan.
Yaqut mempertanyakan dasar pernyataan mangkir panggilan pansus tersebut. Dia meminta untuk memastikan ke mana surat panggilan itu dikirim.
Anggota Pansus Angket Haji DPR, Marwan Dasopang mengatakan, sebelumnya pansus menyiapkan surat panggilan untuk Menag. Namun, lewat komunikasi informal, Menag menyebut akan mengadakan pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-30 di Samarinda.
”Jadi, surat (panggilan, Red) itu tidak jadi dikirim,” ujar Marwan dilansir JawaPos, Kamis (12/9).
Anggota pansus yang lain, Marwan Jafar, menyebut bahwa pihaknya sudah melayangkan surat panggilan dua kali kepada Menag. Pekan ini surat panggilan ketiga akan kembali dikirim. Dia mengancam akan menggunakan aparat kepolisian untuk membawa paksa Menag ke hadapan pansus.***