Buku kenangan alumni Fakultas Kehutanan UGM yang beredar di media sosial belakangan ini menjadi sorotan warganet. Pasalnya, dalam buku alumni tersebut terdapat biodata Presiden Jokowi.
Sebelumnya, video buku kenangan alumni UGM Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada itu diunggah oleh akun X @anggora95 pada 16 September 2024.
Menurut pengakuannya, buku alumni tersebut adalah milik ayahnya. Sang ayah merupakan senior Jokowi dan biodata Jokowi sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanaan UGM tercantum dalam buku alumni tersebut.
"Bapak gue seniornya dia (Jokowi) dan dia ada di buku tahunan Kehutanan UGM," cuitnya.
Namun, salah satu pengguna X dengan akun @DokterTifa menyorot kejanggalan dalam riwayat pendidikan Jokowi. Pemilik akun tersebut menyebut jika nama SMA dalam biodata tersebut berbeda dari informasi yang selama ini beredar.
Jika menilik di Wikipedia, Jokowi sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal dan akhirnya bersekolah di SMA Negeri 6 Surakarta.
Sementara itu, asal sekolah yang terteda dalam biodata Joko Widodo di buku alumni tersebut mencantumkan SMA Negeri 6 Yogyakarta.
"Siapapun yang bikin 'Buku Alumni' palsu ini jelas tulul. Mana ada universitas sekelas UGM bikin Buku Alumni dengan judul sengaco ini: Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, 1957-Febr. 1988. Masa ada judul tulisannya 1957-Febr.1988, maksud e opo le… tambah lagi tulul, biodata Joko Widodo, SMA 6 Yogyakarta. Padahal skenario yang udah susah payah disebar selama ini kan Mulyono itu lulusan sekolah SMA 6 Surakarta, sampai penipuan guru SMA 6 Surakarta bilang kalau Mulyono juara umum. Lha kok iki tulisane malah SMA 6 Yogyakarta," cuit pemilik akun tersebut.
Unggahan tersebut pun menuai beragam komentar dari publik. Beberapa warganet lainnya juga menyoroti kejanggalan dalam buku kenangan alumni UGM tersebut, salah satunya adalah peringatan 25 tahun yang tertera pada sampul buku.
"Tertulis peringatan 25 tahun Fakultas Kehutanan di tahun 1988, berarti Fakultas Kehutanan ada sejak 1963. Tapi kok sudah ada alumni sejak 1957? Ini yang nyetak UGM mana yah?" tulis akun @pak****
"Jadi Jokowi ini sekolah di SMA 6 Surakarta atau Yogyakarta sih? Bohong tak berkesudahan," komentar @sela
"Niat banget ya buat kebohongan baru untuk menutupi kebohongan lama," sahut @gene*
"Tinggal ditelusuri siapa saja yang punya buku alumni versi unik itu, kalau lebih dari satu orang yang punya dapat dari siapa? Lalu dikroscek kalau buku alumni harus terbitan resmi UGM yang terdaftar cetakannya," tambah @raha
"Iya ya, baru sadar ada yang aneh di judul buku Fakultas Kehutanan. Admin UGM masa nggak ada yang punya satupun buku resmi sebagai pembanding," timpal @muh seperti dikutip dari suara
Sebelumnya, tak sedikit orang yang ragu jika Joko Widodo benar-benar lulusan S1 Fakultas Kehutahan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Namun baru-baru ini, seorang warganet mengunggah buku kenangan alumni Fakultas UGM yang dimiliki ayahnya.
Dibagikan oleh akun X @anggora95, pemilik akun tersebut memperlihatkan jika terdapat biodata Jokowi di dalam buku kenangan tersebut.
Dalam video singkat yang diunggahnya, buku dengan sampul berwarna hijau terang tersebut memiliki keterangan "Album Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada 1957-Febr. 1988".
Pada bagian bawahnya, tepat di sebelah lambang universitas, terdapat keterangan "Peringatan 25 tahun Fakultas Kehutanan UGM 23 Agustus 1988".
Pemilik akun tersebut kemudian membuka buku kenangan itu dan langsung menyorot pada biodata Joko Widodo.
Menurut informasi yang tertulis dalam album kenangan tersebut, Joko Widodo lahir di Solo pada 21 Juni 1961. Ia memiliki nomor mahasiswa 1681/Kt. dengan nomor alumni 1120.
Joko Widodo terdaftar di UGM pada tahun 1980 dan lulus pada 1985. Informasi lainnya yang tercantum termasuk asal SLTA yaitu SMAN 6 Yogyakarta.
Selain itu, terdapat judul skripsi yang ditulisnya berjudul Studi tentang pola konsumsi kayu lapis pada pemakaian akhir di Kodya Surakarta.
Pemilik akun tersebut mengunggah buku kenangan itu usai melihat akun X lain bernama @DokterTifa yang menyebut jika Presiden Jokowi bukanlah alumni UGM.
"Bukan pembela bapak ini sih tapi pernyataan-pernyataan bodoh kayak gini tuh pembodohan buat masyarakat, apalagi orang bergelar dokter yang ngetweet. Bapak gue seniornya dia dan dia ada di buku tahunan Kehutanan UGM. Kalau nggak suka setidaknya nggak perlu bikin berita hoax sih," cuit pemilik akun @anggora95.***