Menteri Energi Sumber Daya Mineral atau ESDM, Bahlil Lahadalia ditemani minuman beralkohol, Hikibi 21 Year Old seharga Rp 29.500.000 (blibi.com).
Dalam foto yang diterima Monitorindonesia.com, Jum'at (23/8/2024) malam, Bahlil yang juga Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar) memakai kaos putih terlihat sedang menelepon dengan posisi duduk santai di kursi.
Tepat di sebelah Bahlil nampak gelas kaca lengkap dengan minuman yang diduga mengandung alkohol dan satu botol air mineral.
Foto tersebut pun memantik komentar pakar hukum tata negara, Refly Harun hingga warganet X (Twitter).
Refly menggarisbawahi harganya yang luar biasa mahal.
“Beredar di media sosial soal Bahlil yang sedang menikmati Whisky. seharga Rp29,5 juta. Gila ya, di tengah kemiskinan rakyat Indonesia, seorang menteri yang katanya powerfull menterinya dan selama menjabat sebagai menteri juga banyak mendapatkan gain (menhasilkan uang), entah dari mana. Itu sedang menikmati Whisky seharga tersebut,” kata Refly, dilihat dari kanal Youtubenya, Sabtu (24/8/2024).
“Sehingga kita melihat perilaku seperti itu terbelalak dan membelalak. Dan itu kebangetan, super kebangetan. Kok ada pejabat publik seperti itu. Kita perlu ada etika kenegaraan, ini contoh bagaimana etika itu dilanggar,” jelasnya.
Refly lantas menilai tak ada ruang privasi yang terganggu dari kasus foto Bahlil dan alkohol.
Sebab, kata dia adalah kewajiban Bahlil untuk menegaskan garis privasi dan tidak di zaman serba media sosial ini.
“Pertama ini adalah minuman beralkohol, yang tentu haram hukumnya bagi seorang muslim, sepanjang saya tahu ya, karena saya juga nggak pernah minum Whisky. Kedua adalah harganya, di sini harganya di online, Rp29,5 juta,” tukasnya.
Berat Badan Saya 90 Kg, dan Sekarang 58! Diet Saya Sederhana
Optislim
Diabetes Bukan Dari Makanan Manis! Temui Musuh Utama Diabetes
Glucoformin
Kakek Ini Sembuh dari Diabetes di Usia 72 Tahun!
Glucoformin
Perut Gemuk Anda akan Menjadi Rata dalam Seminggu. Coba Ini!
Slimming Products
Di X pun juga memicu ragam komentar.
“Mabok dululah,” ujar akun @merap*, dalam kolom komentar, dilihat dari X, Sabtu (24/8/2024).
“Makanya langsung ngeteh dia,” kata @Nicol*.
“Stress banget kayaknya urusan raja jawa,” komentar akun @adrm*.
"Pusing yah ngurusin negara? sampe megang kepala sambil mabok begitu (emotikon kaget)," kata akun @mala****.
"Udah ga mandi, mabok lagi," kata @ivy.
"Saatnya menggulingkan bahlil date," tambahnya.
"HAHAHAHAHA napasnya pasti bau rokok campur alkohol yg kayak lengket gitu huuu, trus nempel di sofa disemprot glade ga mempan," kata @Aubergine.
"Pantes aja dekil," kata @Setiawantuz.
"Gpp minum khamr Tabungan akheratnya udah banyak," kaga murtdha***.
Tak hanya itu, mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu juga turut berkomentar. "Begini minuman hulubalang #RajaJawa?".
Disahut @Korban Ceklist*** "Bisa jadi minuman anak raja Jawa jg".
Sampai berita ini diturunkan, Bahlil belum menjawan konfirmasi Monitorindonesia.com, terkait foto dirinya bersama minuman yang viral tersebut seperti dikutip dari monitor
Di sisi lain, beberapa pengguna X justru melihat foto ini sebagai cerminan dari gaya hidup mewah para elit politik yang jauh dari realitas kehidupan rakyat.
"Apapun kebenarannya, foto ini sudah cukup menggambarkan jarak yang semakin lebar antara elit dan rakyat. Ketika rakyat berjuang untuk bertahan hidup, para elit justru sibuk dengan kemewahan mereka," tulis @rakyatbi**
Tidak dapat dipungkiri, foto Bahlil dengan botol minuman seharga puluhan juta ini telah menjadi simbol baru bagi netizen dalam menyoroti gaya hidup para elit politik yang kerap kali dinilai tidak peka terhadap kondisi rakyat.
Dengan semakin meluasnya penggunaan media sosial, peristiwa semacam ini akan terus mendapat sorotan dan menjadi bahan diskusi di ruang publik.
Di tengah maraknya kritik, hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari Bahlil Lahadalia atau Partai Golkar terkait foto dan komentar-komentar netizen yang membanjiri media sosial.
Namun, dengan intensitas pembicaraan yang terus meningkat, tampaknya kasus ini akan menjadi salah satu isu yang mencuat dalam perbincangan politik nasional.***
Pada akhirnya, kasus ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan kepekaan sosial bagi para pemimpin politik, terutama dalam era digital di mana informasi dapat tersebar luas dengan cepat.
Bagi Bahlil, tantangan ke depan tidak hanya terletak pada bagaimana ia memimpin Partai Golkar, tetapi juga pada bagaimana ia menjaga citra dan kepercayaan publik di tengah dinamika politik yang semakin kompleks.***