Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Komedian Abdur Arsyad Ikut Demo di DPR, Singgung Kumpulan Orang-Orang Tolol

 

Sejumlah komedian ikut berunjuk rasa bersama mahasiswa dan buruh untuk menyuarakan dukungan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan menolak sikap DPR yang melawan putusan MK dengan merevisi UU Pilkada, di depan gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).

Komedian Abdur Arsyad juga ikut berorasi dari atas mobil komando. Di hadapan massa, dia mengaku bukanlah seseorang yang lucu.

"Teman-teman semuanya mohon maaf kami 4 orang semuanya hadir di sini mewakilkan temen-temen yang lain yang di bawah sana gitu. Jangan erharap kami lucu, karena lebih lucu yang di dalam (gedung DPR) sana," kata Abdur.

Dia lalu mengumpat dengan menyebut kumpulan orang-orang tolol. Kumpulan orang-orang tolol. Kalau belum kerekam saya ulangi, kumpulan orang-orang tolol, tolol setolol-tololnya," tambahnya.

Abdur menegaskan putusan MK harus dikawal. Sebab, apa yang diputuskan majelis hakim MK bersifat final dan harus ditaati.

Setelah itu, komedian Mamat Alkatiri berorasi dan menyampaikan masyarakat Indonesia tidak boleh dipecah belah. Semua orang harus bersatu dan menghilangkan sikap ego.

"Jadi teman-teman datang ke sini atas inspirasi sendiri. Mari, mereka takut kita jadi banyak. Selama ini mereka memecah belah kita, seluruh agenda mereka, mereka masukan dan gol-gol saja ya kan?," ucap Mamat.

Orator masih berorasi bergantian dari atas mobil komando. Jalan Gatot Subroto di depan DPR ditutup karena massa yang datang membludak seperti di kutip era

Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, membeberkan dosa-dosa Jokowi saat orasi di hadapan massa aksi yang berdemonstrasi di Mahkamah Konstitusi, Kamis, 22 Agustus 2024. Walau di bawah terik panas matahari menyengat, dia tak padam berorasi di depan forum akademisi dan aktivis yang sedang berdiri di tangga Gedung MK.

“Hidup demokrasi, turunkan dinasti!” teriak Usman yang diikuti massa aksi. “Untuk presiden yang ke-7, kita harus sampaikan tujuh dosa Jokowi,” kata dia membuka orasi sambil berapi-api.

Usman menyebut, dosa pertama Jokowi adalah menghilangkan, melemahkan dan menghancurkan ruang publik untuk kritik dan protes. Yang kedua, melemahkan memandulkan oposisi partai di parlemen. “Ketiga, mengkerdilkan lembaga-lembaga penegakan hukum, betul?” ujar dia.

Dosa selanjutnya yaitu memperlemah peran media massa. Dia juga menyebut, Jokowi telah memecah belah mereka sebagai masyarakat melalui politik polarisasi.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved