Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kapolda Sulbar Evaluasi Personelnya Usai Aksi Unjuk Rasa di DPRD Majene yang Berujung Ricuh, Tekankan Pentingnya Komunikasi

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Kapolda Sulbar), Irjen Pol Adang Ginanjar, menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden unjuk rasa yang berakhir ricuh di Kantor DPRD Majene pada Jumat (23/8/2024).

  Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Kapolda Sulbar), Irjen Pol Adang Ginanjar, menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden unjuk rasa yang berakhir ricuh di Kantor DPRD Majene pada Jumat (23/8/2024).

Hal ini disampaikan Adang Ginanjar sesaat sebelum meninjau langsung lokasi kejadian pada Sabtu (24/8/2024).

"Kami akan mengevaluasi kinerja personel dan strategi pengamanan yang diterapkan selama aksi unjuk rasa," tegasnya. Evaluasi tersebut bertujuan untuk menemukan solusi dan strategi yang lebih efektif dalam menangani aksi unjuk rasa di masa mendatang.

Akibat kericuhan tersebut, sejumlah fasilitas kantor DPRD mengalami kerusakan berat. Adang Ginanjar, yang memiliki dua bintang di pundaknya, langsung memeriksa ruangan rapat paripurna yang menjadi pusat kericuhan.

Sebelumnya, Kapolda Sulbar telah memimpin rapat evaluasi bersama seluruh pejabat utama Polres Majene. Rapat ini membahas aksi yang dilakukan oleh elemen Mahasiswa Majene.

Kapolda Sulbar menekankan pentingnya pendekatan persuasif dalam menangani mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.

Dia menginstruksikan Kapolres beserta seluruh personelnya untuk membangun komunikasi yang baik dan empatik dengan para mahasiswa.

"Sebagai petugas, kita harus proaktif mengawal mahasiswa saat berunjuk rasa. Kita harus berani tampil membangun komunikasi yang baik, terutama saat tensi aksi tinggi," ujar Kapolda.

Ia berharap pendekatan persuasif ini dapat meredam emosi mahasiswa dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

"Dengan komunikasi yang baik, kita bisa membangun simpati dan kepercayaan dari para mahasiswa terhadap pelayanan Kepolisian," tambahnya.

Sebelumnya, dikutip dari Sulbar.fajar.co.id, aksi unjuk rasa yang digelar sejumlah elemen mahasiswa di depan Gedung DPRD Majene, untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK), berujung ricuh, Jumat, (23/08/2024)

Beberapa demonstran melakukan pengrusakan di dalam ruang sidang DPRD Majene. Kerusakan tersebut meliputi jendela, meja, mikrofon, dan sejumlah dokumen milik DPRD Majene.

Pengrusakan itu, setelah sebelumnya para pengunjuk rasa berhasil merangsek ke kantor DPRD Majene.

Meski aparat kepolisian berusaha menahan massa agar tidak masuk ke ruang DPRD, upaya tersebut gagal. 

Aksi demonstran akhirnya mencapai ruang sidang DPRD Majene. Di sana, mereka mendesak kehadiran perwakilan DPRD untuk bersama-sama mengawal keputusan MK.

Namun, ketika Wakil Ketua I DPRD Majene, M. Idwar, hadir di tengah massa, ia menyatakan tidak bisa mengambil keputusan secara sepihak terkait langkah kelembagaan DPRD, karena harus ada rapat koordinasi dengan seluruh anggota DPRD Majene.

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved