Membahas polemik Bahlil Lahadalia seperti tidak pernah ada habisnya. Belum selesai soal potret duduk bersanding whisky seharga puluhan juta rupiah, kini sosok yang ditunjuk sebagai Ketua Umum Golkar ini kembali bikin gempar publik.
Beredar, sebuah video menampilkan tingkah Bahlil yang diskenariokan bak seorang presiden oleh beberapa pendukungnya.
Dalam video berdurasi 22 detik yang beredar, memperlihatkan ada enam orang secara bergantian berjabat tangan dengan Bahlil sembari menyebutnya sebagai presiden.
"Satu, dua, tiga, siap presiden," ujar pria pertama yang menghadap Bahlil sembari memberi hormat dan bersalaman sebagaimana dikutip redaksi, Sabtu (24/8).
"Siap," balas Bahlil sumringah.
Adegan tersebut dilakukan berulang oleh lima pria lainnya yang menghadap ke Bahlil satu-persatu.
"Cukup," kata Bahlil mengakhiri orang keenam sambil tertawa menaikturunkan pundak, mirip gaya tertawa Presiden Joko Widodo.
Belum jelas kapan dan di mana video tersebut direkam. Namun demikian, video tersebut beredar tak lama setelah kemunculan potret santai Bahlil duduk santai ditemani sebotol whisky di sebuah ruangan.
Bahkan di media sosial X, Sabtu pagi ini, tagar #BahlilPemecahBelah berada di urutan teratas. Hingga pukul 10.30 WIB, sudah lebih dari 6 ribu unggahan membahas Menteri ESDM ini seperti dikutip dari rmol
Di sisi lain, beberapa pengguna X justru melihat foto ini sebagai cerminan dari gaya hidup mewah para elit politik yang jauh dari realitas kehidupan rakyat.
"Apapun kebenarannya, foto ini sudah cukup menggambarkan jarak yang semakin lebar antara elit dan rakyat. Ketika rakyat berjuang untuk bertahan hidup, para elit justru sibuk dengan kemewahan mereka," tulis @rakyatbi**
Tidak dapat dipungkiri, foto Bahlil dengan botol minuman seharga puluhan juta ini telah menjadi simbol baru bagi netizen dalam menyoroti gaya hidup para elit politik yang kerap kali dinilai tidak peka terhadap kondisi rakyat.
Dengan semakin meluasnya penggunaan media sosial, peristiwa semacam ini akan terus mendapat sorotan dan menjadi bahan diskusi di ruang publik.
Di tengah maraknya kritik, hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari Bahlil Lahadalia atau Partai Golkar terkait foto dan komentar-komentar netizen yang membanjiri media sosial.
Namun, dengan intensitas pembicaraan yang terus meningkat, tampaknya kasus ini akan menjadi salah satu isu yang mencuat dalam perbincangan politik nasional.***
Pada akhirnya, kasus ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan kepekaan sosial bagi para pemimpin politik, terutama dalam era digital di mana informasi dapat tersebar luas dengan cepat.
Bagi Bahlil, tantangan ke depan tidak hanya terletak pada bagaimana ia memimpin Partai Golkar, tetapi juga pada bagaimana ia menjaga citra dan kepercayaan publik di tengah dinamika politik yang semakin kompleks.***