Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sebut Peretasan PDN Sengaja Dipesan Pihak Tertentu, Pakar IT Ridho Rahmadi: Ini Menuju Akhir...

 kolase Pakar IT Ridho Rahmadi dan ilustrasi peretasan PDN (informatics.uii.ac.id dan pixabay)

Kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN) oleh kelompok hacker Brain Cipher saat ini kembali mengungkapkan sejumlah fakta baru.

Baru-baru ini, pakar IT Ridho Rahmadi kembali membeberkan sejumlah temuannya terkait peretasan Pusat Data Nasional (PDN) oleh hacker Brain Cipher.

Pakar IT Ridho Rahmadi mulanya mengungkapkan motivasi hacker Brain Cipher yang meretasan Pusat Data Nasional (PDN) hanya demi uang tebusan.

"Motivasinya tebusan, kalo dia melakukan serangan target itu kemudian data yang diambil hasil eksfiltration tadi ataupun dienkripsi itu semua dapat dikembalikan dengan tebusan," kata Ridho Rahmadi seperti dikutip Kilat.com dari kanal YouTube Refly Harun Senin, 7 Juli 2024.

Meski demikian, Ridho mengungkapkan dirinya menemukan kejanggalan dalam peretasan tersebut.

Di mana sang hacker yang merubah sikapnya secara drastis.

Dari yang awalnya meminta tebusan 8 juta dolar AS atau sekitar Rp130 miliar lebih menjadi memberikan datanya secara gratis dengan meminta donasi sukarela.

"Nah ini kan seperti tidak ditanya menjawab sendiri, reaksi yang berlebihan dan janggal," ungkapnya.

Hal itu kata Ridho yang membuat Kemenkominfo, BSSN dan Telkom nampak kebingungan saat akan memberikan pernyataannya di DPR.

Bahkan, ketiga lembaga tersebut saling melempar tanggung jawab soal masalah pencadangan data atau back up.

"Nampak memang dari Kominfo, dari BSSN itu seperti memang kebingungan secara teknis mereka harus apa, sehingga mereka saling lempar kan masalah back up," ujarnya.

"Nah tugas kita kan memberikan rasionalisasi terhadap situasi ini, kalo tanda-tanda musibah jangan sampe musibah ini benar-benar terjadi kemudian kita baru 'tuh kan musibah'," lanjutnya.

Tak hanya itu, dirinya menilai dari sisi Pemerintah juga terlambat dalam menyampaikan informasi kepada publik terkait soal peretasan tersebut.

Atas dasar itu dirinya berani berinisiatif melakukan analisa mendalam untuk mengungkapkan kasus peretasan tersebut berbasis akademik.

"Karena informasi dari Pemerintah juga serba telat, tidak clear ya kita membuat semacam reasoning, ini yang kita tawarkan dengan basis akademis, basis scientific, basis pengalaman Insya Allah juga tidak asal-asalan," ucapnya.

Ridho juga mengungkapkan bahwa peretasan tersebut dipesan oleh seseorang atau sebuah kelompok elit yang menjadi kumpulan oknum dalam Pemerintahan.

Meski demikian, kelompok atau individu tersebut enggan melibatkan Kemenkominfo, BSSN dan Telkom untuk melancarkan aksinya.

"Nah dari situ saya sampaikan ini masuk akal memang ini adalah satu serangan yang dipesan, yang tidak melibatkan satu organisasi Kominfo, BSSN, Telkom, tapi mungkin melibatkan secara personal," jelasnya.

"Insider (orang dalam red.) ini memang…biasanya ransomware itu mereka menyewa jasa broker untuk membuka initial access masuk ke sistem, mereka tidak ingin disibukkan untuk membuka akses," sambungnya.

Ridho juga mengungkapkan cara kerja peretasan tersebut.

Di mana sang hacker yang telah disewa oleh individu atau kelompok tersebut mengambil dan mengunci semua data terlebih dahulu.

"Nah salah satu untuk masuk itu adalah caranya selain social engineering menipu manusia yang terlibat di server itu apa adminnya dengan mengklik satu, itu juga bisa dengan insider tadi," katanya.

"Kemudian masuklah ransomware ini kemudian dia melakukan data exfiltration, diambil kemudian dikunci," ujarnya.

Meski pihak peretas akan mengembalikan PDN yang sempat dicuri, Ridho meyakini bahwa sang hacker menahan sejumlah data tertentu.

Pasalnya, sejumlah data yang ditahan tersebut sengaja dilakukan untuk dihilangkan.

Dirinya menduga, sejumlah data yang akan dihilangkan tersebut merupakan 'catatan hitam' sejumlah oknum pejabat yang akan mengakhiri masa jabatannya.

"Tapi memang ini ada data yang ditarget, dihilangkan data tertentu," ucapnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : kilat

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved