Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ekonom Minta Prabowo Hati-hati Pilih Menteri Keuangan

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).

  Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan, Presiden Terpilih Prabowo Subianto harus berhati-hati memilih Menteri Keuangan.

Faisal mengatakan, sosok menteri keuangan nantinya harus bisa melakukan rem terhadap jalannya perekonomian nasional.

"Sosok Menteri Keuangan, fungsinya apa sih? Nge-rem. Dia nge-rem. Kita mau masuk jurang, di-rem gitu. Kalau Menteri Keuangannya tidak (memiliki) kuasa nge-rem, lost saja, masuk tepi jurang krisis kita. Jadi hati-hati," kata Faisal saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).

Faisal mengatakan, Prabowo tak boleh memilih sembarangan orang untuk mengisi posisi Menteri Keuangan, apalagi kandidat dari partai politik.

"Ini lebih merupakan harapan. Kalau orang partai kan banyak kepentingan, bahaya," ujarnya.

Lebih lanjut, Faisal mengatakan, Menteri Keuangan harus cakap lantaran bertugas untuk mengelola pendapatan, pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran,

"Makanya siap-siap dibenci oleh banyak orang, banyak teman-temannya sebagai Menteri," ucap dia.

Sebelumnya, beredar empat nama yang diincar oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebagai menteri keuangan (menkeu) di pemerintahan selanjutnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya mengatakan, belum ada pembahasan terkait sosok yang akan mengisi menteri keuangan di era pemerintahan Prabowo.

Adapun nama-nama yang beredar ialah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisaris OJK Mahendra Siregar dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.

Faisal meyakini Prabowo akan mempertimbangkan sosok yang menempati Bendahara Negara tersebut. Dia juga menekankan pentingnya memilih sosok Menkeu yang inklusif dan netral alias tidak berkepentingan dengan politik. Dia menilai Prabowo tidak akan memilih kriteria Menkeu dengan sembarangan

"Dia tidak akan ambil orang sembarangan. Saya pikir, (Prabowo) tidak akan ambil orang partai. Kalau orang partai kan banyak kepentingan. Harus inklusif ya, Bukan kepentingan, berbahaya," jelasnya.

Dia menyoroti peran Menkeu yang krusial dalam pemerintahan. Pasalnya, Menkeu sekarang harus dapat mengelola pendapatan, mengatur pengeluaran, dan menyeleksi alokasi anggaran. Dengan sederet tugas tersebut, Faisal menyebut tak jarang sosok Menkeu dibenci dengan rekan-rekan, bahkan rekan menterinya.

"Makanya siap-siap dibenci oleh banyak orang, banyak teman-temannya sebagai Menteri. Nggak bisa, nggak bisa. Potong (anggaran), potong (anggaran) gitu," terangnya.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved