Kelompok Houthi melancarkan serangan pesawat tak berawak (UAV) alias drone ke jantung Israel, Tel Aviv. Bagaimana serangan itu melewati pertahanan udara Israel yang diklaim sebagai yang paling canggih di dunia?
Laman berita Israel Ynet melansir, tidak ada sirine atau peringatan yang diaktifkan sebelum pesawat tak berawak itu meledak di Tel Aviv Jumat pagi. Serangan itu yang mengakibatkan kematian satu orang akibat luka pecahan peluru dan melukai setidaknya empat orang lainnya yang dirawat di rumah sakit setempat. Saksi mata melaporkan adanya suara dengungan keras sebelum ledakan.
Insiden ini menyoroti kegagalan signifikan sistem pertahanan udara IDF. Dalam tanggapan resmi mereka, militer mengakui pelanggaran tersebut. "Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan di Tel Aviv disebabkan oleh jatuhnya sasaran udara, dan tidak ada sirine yang diaktifkan. Insiden ini sedang ditinjau secara menyeluruh. Pasukan keamanan Israel saat ini sedang melakukan peninjauan menyeluruh. beroperasi di tempat kejadian," bunyi pernyataan itu. “IAF meningkatkan patroli udaranya untuk melindungi wilayah udara Israel. Tidak ada perubahan dalam pedoman pertahanan Komando Front Dalam Negeri.”
Tampaknya tidak ada radar IDF—baik di darat, di udara, atau di laut—yang mendeteksi pesawat tak berawak tersebut ketika mendekat. Hal ini membuat penduduk tidak waspada terhadap bahaya yang akan terjadi di dekat salah satu lokasi strategis Israel, hanya beberapa meter dari Kedutaan Besar AS di Tel Aviv. Pengawasan ini mencerminkan kelemahan keamanan yang parah pada saat semua sistem pertahanan udara seharusnya dalam keadaan siaga tinggi.
Kelompok Houthi di Yaman telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kesiapan Israel menghadapi ancaman tersebut jika terjadi perang habis-habisan, termasuk potensi konfrontasi dengan Hizbullah di Lebanon.
Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang dikendalikan kelompok Houthi pada Jumat mengumumkan keberhasilan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan situs penting di Tel Aviv. Serangan itu sebagai kelanjutan dari operasi mereka untuk mendukung Gaza.
“Operasi tersebut dilakukan oleh drone Yafa yang baru dikembangkan,” kata juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree pada Jumat pagi. Nama drone ini diambil dari nama kota Palestina yang diduduki oleh "Israel" sebagai bagian dari Tel Aviv raya.
Menurutnya, UAV dirancang dengan tujuan khusus untuk menghindari radar musuh dan sistem intersepsi. Ia menekankan, drone mencapai targetnya dan mencapai tujuan operasionalnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman kini menganggap wilayah Tel Aviv sebagai zona serangan dan target utama operasi di masa depan.
Saree menyatakan niat YAF untuk terus fokus pada serangan strategis terhadap front internal pendudukan Israel, yang bertujuan untuk menjangkau jauh ke dalam wilayahnya. Selain itu, juru bicara tersebut mengungkapkan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman memiliki bank target di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk situs militer dan keamanan yang sensitif.
Saree bersumpah bahwa YAF akan melanjutkan operasi mereka terhadap sasaran-sasaran ini sebagai pembalasan atas kejahatan harian pendudukan dan pembantaian terhadap warga Palestina di Gaza.
Pernyataan tersebut lebih lanjut menegaskan komitmen YAF untuk mendukung Perlawanan Gaza yang heroik, yang membela dunia Arab dan Islam, dan menegaskan bahwa operasi YAF akan terus berlanjut sampai agresi terhadap Gaza berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di sana dicabut.
Koresponden Almayadeen mengumumkan sebelumnya bahwa sebuah pesawat tak berawak melanggar wilayah udara Israel dari laut dan menabrak sebuah bangunan di Jalan Shalom Aleichem di Tel Aviv, menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Layanan darurat Israel melaporkan delapan orang terluka akibat pecahan peluru akibat ledakan tersebut, sementara media Israel melaporkan satu orang tewas. Menurut polisi, yang menguatkan informasi media Israel, jenazah tersebut ditemukan di sebuah gedung dekat ledakan dan menunjukkan tanda-tanda luka pecahan peluru.