Warung Madura Diprotes Pengusaha Ritel karena Bebas Jual Gas LPG, Islah Bahrawi Beri Sindiran Begini…

 

Islah Bahrawi, tokoh Nahdlatul Ulama (NU), kembali menyoroti polemik seputar warung Madura yang kembali menjadi perhatian, kali ini terkait penjualan tabung gas LPG dan BBM.

Islah mengungkapkan keheranannya atas kekhawatiran pemodal besar terhadap Warung Madura, dengan menyebut mereka sebagai "modal nekad".

"Lagi-lagi pemodal besar digelisahkan Warung Madura yang modal nekad," ujar Islah dalam keterangannya di aplikasi X @islah_bahrawi (9/5/2024).

Menurutnya, pemodal besar selalu merasa manja dan curhat kepada kompeni Belanda karena merasa tidak boleh bersaing dengan mereka yang dianggap "inlander busuk".

"Para amtenar kaya sejak dulu memang manja dikit-dikit curhat kepada kumpeni belanda karena inlander busuk ndak boleh ikutan kaya," tukasnya.

Dengan nada humor, Islah menegaskan bahwa para pemodal besar seharusnya tidak perlu takut bersaing dengan Warung Madura, bahkan ia yakin Warung Madura tidak akan tutup hingga hari kiamat.

"Jangan gentar tretan! Mereka ndak bakal berani buka toko di hari kiamat," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, juga menyoroti penjualan LPG dan BBM di warung Madura.

Roy menegaskan perlunya pemerintah memberlakukan kebijakan yang konsisten dan tidak diskriminatif antara warung Madura dan toko ritel.

Ia juga menyoroti penjualan minuman keras (miras) di warung-warung dan mempertanyakan pemberlakuan peraturan minuman beralkohol (minol) terhadap warung-warung tersebut.

Polemik seputar Warung Madura, baik terkait jam operasionalnya maupun penjualan produk tertentu, terus menjadi sorotan dan menimbulkan perdebatan terkait kebijakan dan kesetaraan di sektor ritel.

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar