Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Tawanan Hamas Tewas Akibat Bom di Gaza, Israel Penjajah Bunuh Warga Sendiri?

Tawanan Gaza berkebangsaan Inggris-Israel, Nadav Popplewell (51) meninggal akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel sebulan lalu.

Hal ini disampaikan Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam. Hamas mengumumkan kabar kematian Popplewell Sabtu, 11 Mei 2024.

Pengumuman tersebut hanya berselang beberapa jam setelah video 11 detik lelaki itu viral dengan matanya yang memar.

Dalam video yang dipublikasikan ulang secara masif di media sosial dan dikutip oleh outlet berita Israel, seorang pria terlihat mengenakan kaus putih dan memperkenalkan dirinya sebagai Nadav Popplewell, 51 tahun, dari Nirim kibbutz di Israel selatan.

Teks dalam bahasa Arab dan Ibrani yang ditumpangkan berbunyi: “Waktu hampir habis. Pemerintah Anda (Israel) berbohong.”

Popplewell ditawan di Nirim selama serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober, menurut situs berita Israel Ynet. Ibunya juga ikut ditawan tetapi kemudian dibebaskan saat pertukaran tawanan dan tahanan oleh Hamas dan Israel tahun 2023 lalu.

Masih dari laporan Ynet, saudara laki-laki Popplewell tewas dalam serangan itu.

Adapun video diunggah Sabtu di saluran Telegram sayap bersenjata Hamas. Ini merupakan kali ketiga Hamas merilis rekaman tawanan yang ditahan di Gaza, dalam waktu kurang dari sebulan.

Pada tanggal 27 April lalu, Hamas merilis video yang menunjukkan dua tawanan hidup, Keith Siegel dan Omri Miran. Tiga hari sebelumnya mereka juga menyiarkan video lain yang menunjukkan Hersh Goldberg-Polin yang ditawan dan masih hidup.

Warga Israel melakukan aksi protes untuk menyerukan gencatan senjata dan pembebasan segera sandera yang ditahan Hamas. /Reuters/Ronen Zvulun

Video-video tersebut muncul di tengah meningkatnya tekanan dalam negeri terhadap pemerintah Israel untuk menjamin pembebasan para tawanan yang tersisa.

Melaporkan dari Amman, Stefanie Dekker dari Al Jazeera mengatakan taktik merilis video tawanan pada hari Sabtu, ketika protes berlangsung di Tel Aviv, merupakan cara untuk menekan pemerintah Benjamin Netanyahu.

“Ini adalah umpan tetes jika Anda mau dari Hamas. Dimana dengan merilis video yang terkadang menunjukkan sandera tewas, mereka mencoba memberikan tekanan kepada pemerintah Israel,” ujarnya.

“Tetapi hal ini tidak benar-benar mengubah kebijakan pemerintah (Israel).”

Respons Israel
Meski mendapat tekanan besar, baik dari dunia maupun rakyat sendiri, Netanyahu dan pemerintahannya sejauh ini gagal mencapai kesepakatan dengan Hamas.

Sekitar 1.139 orang tewas pada tanggal 7 Oktober ketika Hamas dan pejuang sekutu menyerang Israel selatan, serta 250 tawana dibawa ke Jalur Gaza.

Para pejabat Israel mengatakan 128 dari mereka masih ditahan di wilayah Palestina, termasuk 36 orang yang tewas.

Kampanye militer Israel selama tujuh bulan di Gaza sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 34.971 orang dan melukai 78.641 lainnya. ***

Sumber Berita / Artikel Asli : pikiran rakyat

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved