Pegiat media sosial Rinny Budoyo mengungkapkan kabar lebih buruk untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setelah ditolak masuk koalisi pemerintahan mendatang yang dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Rinny Budoyo merasa pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 serentak nanti, PKS akan kesulitan mencari partai untuk diajak berkoalisi, dan sejauh ini tidak ada yang mau bergabung dengannya, terlebih partai di dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto.
"Sekarang setelah ditolak masuk koalisi pemerintah pusat tampaknya nada-nadanya sih kabar yang lebih buruk bakal menimpa PKS, bakal menimpa Partai Keadilan Sejahtera di ajang Pilkada mendatang," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Sabtu (25/5).
"Tampaknya nada-nada awalnya sih ini yang bakal menarik buat kita amati bersama ke depannya, tampaknya di ajang pemilihan kepala daerah serentak nanti PKS bakal kesulitan juga buat mendapatkan teman koalisi, tampaknya sejauh ini gak ada partai yang bakal mau berkoalisi dengan PKS di daerah-daerah," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto memberi sinyal menolak niat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung ke koalisi pemerintahannya dengan tidak menghadiri undangan halal bihalal partai tersebut pada Sabtu (27/4/2024).
Adi menyebut tidak ada titik temu komunikasi antara pihak Prabowo dengan PKS, sehingga Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan datang ke Kantor DPP PKS meskipun sudah dibentangkan karpet merah. "Padahal, PKS bentangkan karpet merah andai Prabowo datang ke halal bihalal mereka. Tapi, nyatanya tak datang. Artinya itu penolakan," kata Adi, Ahad (28/4/2024).
Adi menilai seandainya Prabowo ingin PKS ikut bergabung ke dalam pemerintahannya, ia tak akan berpikir panjang mendatangi PKS terlepas dari ada acara halal bihalal atau tidak. “Kalau Prabowo menerima PKS, pastinya hadir,” ucap Adi.
Adi membandingkan dengan PKB dan Nasdem yang sebelumnya didatangi Prabowo. Menurut Adi, kedua partai itu memiliki suasana hati yang sama dengan Prabowo. Karena itu, Prabowo mau mendatangi PKB dan Nasdem.