Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jokowi Sibuk Berbagi Kebahagiaan di Yogyakarta Saat Megawati Lancarkan Kritik Keras di Rakernas PDIP

Pidato politik yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati di acara Rakernas V PDIP dinilai mengkritik habis Pemerintahan Presiden Jokowi.

Diketahui, Jokowi dan putranya Gibran Rakabuming tak diundang ke acara PDIP tersebut.

Dalam pidatonya, Megawati Soekarnoputri menyinggung soal intervensi pemerintah kepada lembaga Mahkamah Konstitusi (MK) dan pelemahan aparat hukum

Megawati Soekarnoputri mempermasalahkan proses revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi (UU MK) dan UU Penyiaran saat berpidato dalam pembukaan Rakernas V PDI-P di Ancol, Jakarta, Jumat.

Kritik ini disampaikan Megawati di hadapan Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDI-P dan putrinya sendiri, Puan Maharani, yang turut hadir dalam pembukaan Rakernas V PDI-P.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak dalam posisi menanggapi pidato Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, sehingga diartikan cenderung tidak peduli.

Menurutnya, pidato pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI-P pada Sabtu (24/5/2024) ditujukan untuk internal parpol.

"Presiden Jokowi tidak dalam posisi menanggapi pidato Ketum PDI-P, karena Rakernas PDI-P merupakan agenda internal (parpol) dan pidato tersebut ditujukan untuk kalangan internal PDI-P," ujar Ari dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan Sabtu malam.

"Saat pidato tersebut disampaikan, Presiden masih ada kegiatan internal di Istana Kepresidenan Yogyakarta," tegasnya.

Bahkan menurut Ari, pada Sabtu sore sekitar pukul 16.15 WIB Presiden Jokowi justru sedang berbagi kebahagiaan bersama warga masyarakat sekitar Istana, yakni dengan membagikan sembako, termasuk untuk pedagang asongan, pengayuh becak, dan kaum difabel.

Megawati awalnya menyinggung proses revisi UU MK yang menurutnya bermasalah karena dilakukan di tengah masa reses anggota DPR.

"Lah bayangkan dong pakai revisi UU MK, yang menurut saya prosedurnya saja tidak benar. Tiba-tiba masa reses, saya sendiri sampai bertanya," kata Megawati, Jumat siang.

Megawati mengaku sudah mempertanyakan hal proses revisi MK kepada Fraksi PDI-P di DPR, Utut Adianto.

Megawati juga heran karena revisi UU MK dibahas ketika Puan sedang kunjungan kerja ke luar negeri.

Presiden kelima Republik Indonesia ini lantas menyinggung Puan yang sering ke luar negeri ketika ada kegentingan di parlemen.

"Saya tanya beliau (Utut) Ini apa sih? Mbak Puan lagi pergi yang saya bilang ke Meksiko, kok enak amat ya (Puan)," sindir Megawati.

Sebelumnya diberitakan para kader PDI Perjuangan mendadak meneriakkan nama Presiden Joko Widodo saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI-P, Jumat (24/5/2024).

Teriakan itu terdengar ketika Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, bertanya kepada mereka siapa penyebab kondisi Mahkamah Konstitusi (MK) seperti saat ini.

Awalnya, Megawati mengungkit ihwal awal berdirinya MK. Lembaga pengadil konstitusi itu, menurutnya, sengaja didirkan untuk tujuan yang baik.

"MK itu ya saya yang mendirikan loh, coba bayangkan kok barang yang saya bikin itu digunakan tapi tidak dengan makin baik. Waktu saya presiden banyak lho, nanti kalau saya beberin semua nanti ada yang bilang Ibu Mega sombong banget, enggak," kata Megawati saat menyampaikan pidato politik.

Megawati Mau Jadi Provokator

Pidato Megawati di Rakernas V PDIP membuka tabir dinamika politik terkini.

Secara terang-terangan Megawati Soekarnoputri mengakui dirinya sebagai provokator.

Kendati demikian Megawati menegaskan bahwa dirinya adalah provokator untuk keadilan dan kebenaran.

Persisnya Megawati saat menyampaikan pidato politik dalam Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024).

Bahkan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengklaim PPP dan Hanura ikut sikap politik PDIP usai kalah Pilpres 2024.

Mulanya, Megawati menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia karena selalu mendukung PDIP yang berhasil memenangkan pemilihan legislatif (pileg) tiga kali berturut-turut.

"Dengan penuh kecintaan mendukung PDIP perjuangan, tetap menjadi pemenang Pemilu Legislatif tiga kali berturut-turut," kata Megawati dengan suara yang bergetar.

Ia kemudian mengatakan nada bergetar dalam pidatonya soal ilustrasi banteng penuh luka panah setelah Pilpres 2024.

"Ndak papa, tadi kan ada banteng penuh panah. Ya, saya bilang, enggak papa kok. Kita tahan banting kok," ujarnya.

Setelah itu, Megawati membakar semangat peserta Rakernas V PDIP di dalam ruangan.

"Berani apa tidak?" tanya Megawati.

"Berani!" jawab para peserta Rakernas PDIP dengan semangat.

"Takut apa tidak?" tanya Megawati lagi.

"Tidak!" teriak peserta.

"Berani apa tidak?" ucap Megawati.

"Berani!" ujar peserta.

"Nah, gitu dong. Berani!" tutur Ketua Umum PDIP itu.

"Nanti katanya Bu Mega provokator, ya, sekarang saya provokator demi kebenaran dan keadilan. Enak wae (enak saja). Ngerti kan? Ngerti kan yang dimaksud, yaudah," ucapnya.

Megawati mengatakan kalau dirinya tak bersikap tegas, maka PDIP akan diremehkan, badan banteng akan dipanah terus-menerus.

"Kenapa tho? Kan malah anak-anak saya sendiri bilang, 'Kok Ibu Ketum sekarang berubah ya tukang ngamuk aja'. Eh, enak saja. Kalau gak diamukin, udah dipanahin melulu badannya bantengnya. Keok, tahu nggak."

Baca juga: Respons Jokowi soal Tidak Diundang Rakernas PDIP dan Membantah Rencana Pertemuan dengan Megawati

"Makanya kalau ibu marah, ibu dicium-ciumlah, karena apa? Pasti menang," ucapnya.

Adapun Rakernas V PDIP dilaksanakan pada 24-26 Mei 2024.

Rakernas V PDIP mengangkat tema "Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang" dengan subtema "Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran yang Berjaya". (*)

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved