Layar running text di loket aduan masyarakat Kejaksaan Agung diretas oleh oknum pasca-gemparnya peristiwa penguntitan terhadap Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).
Berdasarkan gambar dari pihak internal Kejaksaan Agung, tampak running text tersebut bertuliskan, "MAAF AKU HACK."
Peretasan itu dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana.
Ketut saat dihubungi pada Minggu (26/5/2024) mengungkapkan bahwa peretasan seperti ini bukan yang pertama kali bagi Kejaksaan Agung.
"Ah itu biasa itu. Dulu juga sempat begitu. Kalau yang kayak begitu kan paling mudah digituin. Dulu juga begitu, sering begitu," katanya melalu sambungan telepon.
Terkait peretasan ini Kejaksaan Agung belum akan mengambil langkah untuk mengejar pelaku.
Sejauh ini, langkah yang diambil baru mematikan running text tersebut.
"Enggak (dikejar), itu kan ndak berefek apa-apa. Saya bilang, 'Dimatiin saja,'" kata Ketut.
Dengan peretasan yang terjadi pasca-penguntitan Jampidsus ini, pihak Kejaksaan Agung mengaku sama sekali tak gentar.
Menurut Ketut, seluruh upaya penegakan hukum tetap berjalan seperti biasa, sebagaimana mestinya.
"Enggak gentar kok. Kita enggak merasa diteror kok. Enggak apa-apa. Kalau penegak hukum anu (gentar) kan jadi enggak jalan penegakan hukum," katanya.
Anggota Densus 88 Antiteror Polri Diciduk Buntuti Jampidsus, Pengamanan di Kejaksaan Agung Dipertebal
Sebelumnya pada pekan lalu beredar kabar terkait diciduknya seorang anggota Densus 88 Polri di sebuah restoran makanan Prancis di Cipete, Jakarta Selatan.
Anggota Densus itu terciduk saat membuntuti Jampidsus Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah.
Adapun identitas dari anggota Densus yang tertangkap itu disebut-sebut berinisial IM dan berpagkat Bripda.
Saat itu dia diduga menyamar sebagai karyawan perusahaan BUMN dengan menggunakan nama inisial HRM.
Berdasarkan informasi yang diterima, dia saat itu tengah menjalankan misi "Sikat Jampidsus."
Tak sendiri, IM diduga menjalankan misi bersama lima orang lainnya yang dipimpin seorang perwira menengah Kepolisian.
Namun hanya IM yang berhasil diamankan pengawal Jampidsus saat itu.
Buntut dari diamankannya anggota tersebut, sejak Senin (20/5/2024) Kejaksaan Agung disambangi rombongan kendaraan taktis (rantis), kendaraan pengurai massa (raisa), lengkap dengan motor trail dan senjata laras panjang.
Rombongan itu sempat berhenti cukup lama di depan gerbang Kejaksaan Agung di Jalan Bulungan, Jakarta Selatan pada pukul 23.00 WIB.
Beberapa kali mereka menggeber-geber hingga membuat petugas pengamanan dalam (pamdal) Kejaksaan Agung menutup gerbang.
Tak berhenti di situ, peristiwa serupa terjadi sehari setelahnya, Selasa (21/5/2024).
Saat itu Kejaksaan Agung kembali didatangi empat kendaraan hitam yang diduga milik Brimob dan sempat berhenti di depan gerbang Kejaksaan Agung sekira pukul 22.40 WIB. Saat berhenti, rombongan mobil itu membunyikan strobo beberapa kali.
Begitu empat mobil itu melintas, dua Mobil Polisi Militer yang semula parkir di sisi dalam gerbang Kejagung, langsung maju ke sisi luar gerbang.
Pada Selasa (21/5/2024) malam pula, terdapat kejadian yang lain dari biasanya di Kejaksaan Agung.
Sekira pukul 19.00 WIB, berdasarkan pantauan Tribunnews.com, beberapa petugas pengamanan Gedung Kartika Kejaksaan Agung bergegas menuju lapangan di depannya.
Mereka kompak berujar bahwa ada drone yang baru saja melintas. Namun belum sempat diketahui identitas drone tersebut, sebab hanya beberapa detik.
Setelahnya, tim penembak drone disiagakan.
Dari pinggir lapangan dekat parkiran Gedung Utama, sekira empat orang berbaju hitam tampak bersiaga, lengkap dengan alat penembak drone.
Tak berhenti di situ, rupanya beberapa petugas pengamanan dalam Kejaksaan Agung yang berjaga di gerbang belakang (Jalan Bulungan) sudah memakai rompi anti-peluru.
Dua Mobil Polisi Militer (PM) pun terparkir di depan gerbang sisi dalam, tak seperti hari-hari biasanya.
Pengamanan Kompleks Kejaksaan Agung pun dipertebal dengan tambahan personel dari berbagai kesatuan militer. Tampak beberapa di antara personel tambahan mengenakan pakaian dinas harian Marinir Angkatan Laut.
Tambahan pengamanan juga tampak dikerahkan dari berbagai unsur, termasuk Polsek Kebayoran Baru. Sebab mobilnya tampak terparkir pula di pinggir jalan depan gerbang Kejaksaan Agung.
Puluhan anggota tak berseragam juga tampak menyebar di sekitar Jalan Bulungan pada malam itu.