Capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto masih mengungkit penilaian 11 dari 100 yang dilontarkan capres Anies Rasyid Baswedan dalam sesi debat, meski sudah dua bulan lebih berlalu. Hanya saja, kali ini Prabowo menyinggung penilaian jeblok dari rivalnya itu dengan nuansa positif.
Prabowo mengungkit hal itu ketika membahas program makan bergizi untuk anak-anak saat berpidato di acara berbuka bersama bersama pimpinan PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024) malam WIB. Petinggi PAN, seperti Zulkifli Hasan hingga Hatta Rajasa hadir dalam acara tersebut.
Prabowo awalnya menyebut, program pemberian makanan bergizi adalah program strategisnya. Pasalnya, asupan gizi anak-anak Indonesia berkaitan langsung dengan masa depan bangsa.
Menurut Prabowo, apabila program makan bergizi tak diberikan segera, akan banyak anak Indonesia saat dewasa punya tubuh dan otak yang lemah. Karena itu, dia bertekad untuk mengeksekusi program tersebut, meski kerap diejek oleh rival politik.
"Jadi, walaupun saya sering diejek, dan sering dihina, nggak ada urusan. Saya tadinya agak sedikit shock waktu saya dinilai 11 dari 100," kata Prabowo dan disambut gelak tawa elite PAN yang hadir.
Capres Anies Baswedan diketahui memberikan skor 11 dari 100 atas kinerja Prabowo sebagai menteri pertahanan. Penilaian tersebut dilontarkan Anies dalam ajang debat capres di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada 7 Januari 2024. Sepanjang masa kampanye, Prabowo berulang kali menyindir Anies karena telah memberikan penilaian rendah tersebut.
Prabowo dalam pidatonya hari ini justru mengaku, bersyukur atas ejekan tersebut. Sebab, berbagai ejekan ternyata membuat dirinya semakin dicintai oleh rakyat.
"Sekarang saya terima kasih dengan rival-rival saya kemarin itu. Semakin mereka mengejek saya, semakin rakyat cinta sama saya," kata sosok yang dipilih oleh 96 juta lebih rakyat Indonesia dalam Pilpres 2024 itu.
Bahkan, Prabowo merasa banyak anak-anak Indonesia yang mencintai dirinya. Dia sampai pada kesimpulan tersebut setelah melihat video anak-anak menangis dan marah saat orang tuanya tidak mau memakai baju kaos bertuliskan gemoy, salah satu tagline kampanye Prabowo-Gibran.
"Saya sangat terharu melihat anak-anak di Indonesia. Apa kita pertimbangkan Pak Hatta, Pak Zul usia nyoblos kita turunkan jadi 10 tahun? Kita menang besar," ujar Prabowo sembari tertawa. Dua nama yang disebutnya itu merujuk kepada Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.