Satu Keluarga bunuh diri dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, sempat menghebohkan penghuni apartemen. Bahkan, masih menyisahkan misteri soal motif sebenarnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hady Siagian menceritakan, sebelum sekularga tewas, mereka sempat meminta sopir taksi online untuk diantarkan ke rumah makan. "Sebelum ke apartemen itu kan dia sempat makan dulu di rumah makan," ungkap Hady kepada wartawan, Senin (18/3/2024).
Lanjutnya mengatakan, sopir taksi online tersebut juga mengaku tidak ada perilaku yang aneh dari EA dan keluarganya. Mereka menurutnya bersikap seperti umumnya penumpang.
"Nggak ada bahasa yang menunjukkan dia kalau mau bunuh diri gitu.
Bahasanya cuma antar saya ke sini, antar saya ke apartemen ini," ujarnya. Sebelumnya diberitakan, baru-baru ini terungkap kesaksian penjaga Kelenteng, Akong soal itu.
Dari kesaksiannya, salah seorang korban, berinisial AIL (52) ternyata sempat berdoa atau sembahyang di klenteng, Rooftop Apartemen Teluk Intan. Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hady Siagian.
"Sembahyang dilihat. Cuma (penjaga klenteng) nggak nyangka dia kalau selesai ibadah bakal loncat," ujar Hady kepada wartawan, Senin (18/3/2024).
Sementara, suami AIL, EA (51) serta dua anaknya JWA (13) dan JL (16) hanya menunggu di taman sekitar klenteng ketika AIL tengah sembahyang. "Bapak sama anaknya tunggu di situ," ungkapnya.