Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Belmondo Scorpio menunjukkan klaim Dewan Pakrat Partai Golkar Ridwan Hisjam bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan kader partainya sejak tahun 2005 ketika Pilkada Solo.
Jika benar, maka Jokowi merupakan kader Golkar sebelum bergabung pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan potensinya untuk menjadi ketua umum (ketum) partai berlambang pohong beringin itu terbuka lebar.
"Dari analisa dan pencarian saya ada klaim yang mengatakan kalau Pak Jokowi ini telah bergabung dengan Partai Golkar sejak 2005, klaim ini disebutkan oleh Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam, ia mengklaim kalau Jokowi sudah gabung Golkar sejak 2005 saat Jokowi mencalonkan diri sebagai Walikota Solo, dan kala itu Ketua Golkar Solo yang mengajak dan mengusung Jokowi untuk kontestasi di Solo," ungkap Hisjam.
"Nah kalau misalnya ternyata benar Presiden Jokowi merupakan kader Golkar sejak 2005 sebelum beliau bergabung dengan PDI Perjuangan apalagi kalau ternyata ditemukan adanya KTA beliau di Solo, maka bukan tidak mungkin beliau bisa menjadi ketua umum Golkar di masa mendatang," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube COKRO TV Official, Sabtu (16/3).
Sebelumnya, saat menjadi tamu di podcast yang dipandu Zulfan Lindan, politikus senior Partai Golkar, Ridwan Hisjam mengeklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bergabung dengan partainya sejak 2015.
"Jadi ini menarik sebetulnya Mas Adi (Prayitno), Pak Jokowi itu sudah masuk Golkar sejak 2015," ujarnya dalam kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia pada Jumat (8/3/2024), dikutip dari Suara.
Jokowi, menurut Ridwan Hisjam, telah menjadi bagian dari Partai Golkar sejak masih di Solo. Saat akan maju sebagai wali kota, Jokowi diklaim justru belum bergabung dengan PDI Perjungan. "Kalau Pak Jokowi itu kader PDIP untuk apa cari pengusung langsung maju," katanya.
Dia menyampaikan, Ketua Golkar Solo waktu itu menghubunginya memberi tahu ada pengusaha yang ingin maju sebagai wali kota. "Mas Kus (ketua Golkar Solo) datang ke saya, ke Jakarta, Mas Ridwan ada pengusaha namanya Joko Widodo panggilannya Jokowi mau jadi wali kota. Harus kita dukung ini pengusaha. Terus apa ya, ada syaratnya dia minta wakilnya si X saya nggak perlu sebut namanya," ucapnya.
Ridwan Hisjam kemudian menghadap ke bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) untuk melaporkannya. "Saya nggak lapor ke Bang Akbar, (tapi) Bang Mahade (Sinambela), dia bilang 'wan jangan, wan kau cari perkara, kalau kamu dukung ini Jokowi nggak jadilah' akhirnya Jokowi ke mana, dukung siapa. PAN," ceritanya.
Justru saat itu PDIP belum mendukung Jokowi. Barulah setelah melalui sejumlah proses, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengusung Jokowi sebagai Wali Kota Solo. Namun, dengan syarat FX Rudi menjadi wakilnya.
"Jadi Jokowi ini kader Golkar, pengusaha zaman Orde Baru itu semua pengusaha Golkar. Saya ini ketua umum himpunan pengusaha muda di Jawa Timur, ketua real estate Indonesia, REI," bebernya.