Kuasa Hukum KPU Puji Hasyim Asy'ari di Sidang, Langsung Ditegur Ketua MK

 

Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo menegur kuasa hukum KPU selaku pihak termohon dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Teguran disampaikan ketika kuasa hukum melontarkan pujian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat pembacaan jawaban atas permohonan.

Pada hari ini, Kamis (28/3), KPU diberikan kesempatan untuk menyampaikan jawaban atas permohonan dalam sidang di Gedung MK.

Awal dari teguran itu ketika Kuasa Hukum KPU sedang membacakan jawaban atas dalil permohonan Ganjar-Mahfud soal dugaan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) melindungi Ketua KPU Hasyim Asy'ari. Tuduhan tersebut dianggap adalah hal luar biasa.

Kuasa Hukum KPU menyebutkan bahwa nama Hasyim Asy'ari disebut 33 kali dalam permohonan Ganjar-Mahfud. Permohonan itu mendalilkan Hasyim dilindungi DKPP karena beberapa kali disanksi etik tapi tak kunjung diberhentikan.

Dalil Ganjar-Mahfud tersebut dibantah KPU. Mereka menegaskan bahwa DKPP tidak benar melindungi Hasyim Asy'ari.

“Bahwa dalil pemohon yang menyatakan langkah DKPP melindungi Hasyim Asy'ari, kami menghitung Yang Mulia, nama Hasyim Asy'ari disebut sekitar 33 kali Yang Mulia. Luar biasa sekali, selaku Ketua KPU, menurut pemohon hal itu tidak benar.” kata kuasa hukum KPU, Hifdzil Alim, saat membacakan jawaban atas gugatan Ganjar-Mahfud dalam sidang lanjutan di MK, Kamis (28/3).

“Faktanya, bila dibandingkan dengan KPU sebelumnya, pelanggaran terhadap Ketua KPU lebih banyak pada periode yang lalu,” sambungnya.

Hifdzil Alim mengatakan, meskipun nama Hasyim Asy'ari beberapa kali disebut atau dituduh melanggar etik, tetapi faktanya Pemilu tetap berjalan dan terlaksana dengan baik serta berintegritas. Ia pun kemudian memuji sosok Hasyim Asy'ari

“Intinya, adalah meskipun disebut bolak-balik Ketua KPU Hasyim Asy'ari Pemilu tetap terlaksana, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemilu tetap terjaga,” kata kuasa hukum KPU.

Kuasa hukum tersebut lalu memberikan pujian untuk Hasyim. Namun dalam momen tersebut, dia ditegur Ketua MK Suhartoyo.

“Hebat sekali berarti Pak Hasyim, ini,” kata si kuasa hukum di podium.

Kalimat itu lalu ditegur Suhartoyo sebab pernyataan Hifdzil Alim itu di luar dari jawaban KPU yang sedang dibacakan. Dia meminta agar Kuasa Hukum membacakan apa yang tertulis.

“Yang tertulis yang dibacakan. Jangan ditambah-tambah begitu,” ujar Suhartoyo.

Atas teguran itu, Hifdzil Alim tersenyum.

Sumber Berita / Artikel Asli : kumparan