Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Berada di Wilayah Patahan Sesar Maratua dan Mangkalihat, Ahli Geologi Bocorkan Deretan Bencana Mengancam IKN

 


Upaya pemerintah dalam pemindahan Ibu Kota Jakarta ke IKN nyatanya tidak menutup kemungkinan akan terjadinya bencana alam.

Menurut penuturan ahli geologi sekaligus Dosen Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Andang Bachtiar, di wilayah tersebut ada patahan Sesar Maratua dan Mangkalihat yang membuat wilayah Kalimantan tidak bebas dari ancaman gempa.

Selain itu untuk IKN yang berlokasi di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara, Kaltim ternyata masih menyimpan beberapa catatan tentang aspek geologi, khususnya daya dukung fisik.

Andang Bachtiar juga mengungkap bahwa sebenarnya aspek geologi bukan faktor utama untuk menentukan kelayakan lokasi Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Akan tetapi, aspek geologi berperan dalam informasi terkait daya dukung fisik serta bahayanya sehingga memerlukan mitigasi hingga eskalasi biaya ke depan.

Menurut informasi geologi dan observasi atau pengalaman langsung Andang Bachtiar, IKN Nusantara masih mempunyai aspek daya dukung fisik lokasi, yaitu minim akuifer air tanah.

Bahaya ekologi yang mengancam kalimantan antara lain: banjir, rob, gunung lumpur, gas dangkal, tsunami longsor bawah laut Selat Makassar, kebakaran hutan, serta dampak dari eksplorasi dan produk minyak atau batu bara.

Meskipun begitu Andang Bachtiar juga menegaskan bahwa wilayah di Kalimantan bebas dari gunung api baik yang masih aktif maupun sudah mati.

Kondisi IKN tersebut masih cukup lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi geologi Kota Jakarta yang terletak di Pulau Jawa.

Provinsi DKI Jakarta yang saat ini masih menjadi ibu kota Indonesia diketahui berada di wilayah hulu serta berlokasi dekat dengan pantai yang dialiri sungai.

Kondisi geografis tersebut turut andil dalam permasalahan dengan bencana hidrometeorologi.

Diantaranya adalah tanah longsor dan banjir yang selalu menghantui masyarakat di Jakarta.

Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta tahun 2017-2021 terdapat 57 kejadian tanah longsor di DKI Jakarta.

Selanjutnya menurut data Kementerian ESDM, ada 10 kecamatan di DKI Jakarta yang berpotensi tanah longsor dan banjir.

Sumber Berita / Artikel Asli : Ayobandung

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved