Margarito Kamis Sarankan AMIN dan Ganjar-Mahfud Beri Selamat ke 02: Sudahlah …

 

Hak angket kini ramai dibahas. Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis menyarankan kubu 01 Anies-Muhaimin dan 03 Ganjar-Mahfud benar-benar bisa membuktikan kecurangan untuk menempuh jalan tersebut.

“Yang harus diperhatikan betul 01 dan 03, kalau mau koreksi, pastikan kecurangan itu,” kata Margarito dalam acara di salah satu televisi swasta, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club yang tayang pada 18 Februari 2024.

Menurutnya, kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud mesti memastikan beberapa hal.

“Apa kecurangan itu? Kapan kecurangan itu dilakukan? Oleh siapa dilakukan kecurangan itu? Bagaimana bentuknya? Sajikan!” terangnya.

Selain itu, kecurangan yang dimaksud juga disebutnya benar-benar berefek pada komposisi perolehan suara.

“Pastikan pula bahwa akumulasi dari kecurangan itu sampai pada titik secara konklusi mengubah postur perolehan suara. Tanpa itu, selesai,” tegasnya.

Alih-alih mendorong adanya hak angket. Jika kubu Anies dan Ganjar tidak bisa membuktikan hal tersebut, ia menyarankan untuk sebaiknya mengucapkan selamat pada pemenang Pilpres Prabowo-Gibran.

“Saya rasa kalau Anda tidak memiliki keyakinan itu sebaiknya besok atau lusa, pidato kasih selamat pada Prabowo. Itu pilihan terbaik,” ujarnya.

Menurutnya, mengakui kelalahan adalah pilihan yang baik saat ini. Ia maklum, pertarungan politik memang mulanya bisa gontok-gontokan.

“Sudahlah. Di dalam politik itu biasalah, berkelahi di awal-awal, namanya usaha yaudah oke. Waduh ini. Saya bilang ini luar biasa nyaman dan damai. Luar biasa menggembirakan. Segembira dan seasyik subuh hari yang hujan,” pungkasnya.

Hak angket sendiri diusulkan oleh Ganjar. Sejumlah kalangan menilai langkah tersebut tepat untuk membingkar dugaan kecurangan Pemilu.

Apalagi, jika partai pengusung kubu 01 dan 03 digabung. Hak angket tersebut satangay mungkin dilakukan.

Pasangan 01, diusung 167 kursi di DPR. Di antaranya Nasdem 59 kursi, PKB 58, dan PKS 50 kursi.

Sementara 02, diusung 147 kursi. Yakni PDIP 128 kursi, dan PPP 19 kursi. (Arya/Fajar)

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar